I Bahasa Indonesia
: contoh karya tulis ilmiah
Pada akhir perkuliahan
bahasa Indonesia I ada sebuah tugas akhir yaitu membuat sebuah karya tulis.
Karya tulis yang baik tentu juga disusun dari sistematika penulisan karya tulis
yang baik pula. dibawah ini saya sajikan kiriman contoh karya tulis ilmiah dari
Nofiana Pratiwi, mahasiswa UPY angkatan '09. semoga bermanfaat.
PERAN BPK DALAM MENGATASI
ALOKASI DANA PENDIDIKAN
BAB I
PEDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Badan Pengawasan Keuangan merupakan badan yang
bertugas untuk mengawasi penggunaan dana pendidikan terutama Bantuan
Operasional Sekolah (BOS)yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara
yang dialokasikan di sekolah-sekolah. Bantuan Operasional Sekolah merupakan
salah satu dana yang dikucurkan oleh pemerintah guna meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia yang makin memburuk saat ini.
Dana BOS ini merupakan dana yang bermanfaat
bagi masyarakat dan sangat diharapkan oleh mereka untuk biaya pendidikan.
Tetapi dengan semakin pintarnya orang yang tak berhati dan semakin butuhnya
ekonomi yang makin mendesak mereka dengan jalan-jalan yanng mereka lakukan dana
tersebut banyak yang diselewengkan oleh mereka untuk sesuatu yang tidak
berhubunngan dengan pendidikan. Sedangkan para koruptor-koruptor tersebut tidak
memikirkan orang-orang di bawah mereka yang membutuhkan untuk kualias
pendidikan mereka.
Dalam rangka untuk kualitas pendidikan di
Indonesia saat ini pemerintah berusaha untuk memperbaiki system pendidikan di
Indonesia salah satu cara adlalah dengan mengalokasikan dana kedada
sekolah-sekolah terutama SD/MI, SMP/MTS. Titapi dana tersebut tidak semestinya
digunakan pada umumnya untuk sekolah-sekolah terten tu,sehingga walaupun ada
dana yang diberikan pemerintah terhadap sekolah-sekolah tetapi masih ada
sekolah yang memungut biaya untuk pembelian buku dan sebagainya kepada orang
tua wali.
Sehingga banyak para wali murid memprotes
sebagian sekolah yang memintai dana kepada mereka. Oleh kerena itu untuk
mengantisipasi terjadinya kecurangan pemerintah membentuk Badan Pengawasan
Keuangan yang bertugas untuk mengawasi alokasi dana pendidikan. Yang bertugas
mengatur jalannya penggunaan dana yang berfungsi untuk meningkatkat kualitas
pendidikan.
Rumusan Masalah
Mengetahui bagaimana
sejarah BPK di Indonesia?
Apa tujuan BPK?
Bagaimana kondisi
pendidikan di Indonesia
Apa peran BPK dalam
mengawasi alokasi dana pendidikan?
Bagaimana cara
mengatasi masalah dana pendidikan di Indonesia?
Tujuan Pembahasan
Mendeskripsikan
sejarah BPK
Mendeskripsikan
wewenang BPK
Mendeskripsikan
tujuan BPK
Mendeskripsikan
kondisi pendidikan di Indonesia
Mendeskripsikan
peran BPK dalam mengawasi alokasi dana pendidikan
Mendeskripsikan
sollusi untuk mengatasi masalah dana pendidikan di Indonesia
Manfaat Pembahasan
Bagi
pemerintah : dapat meningkatkan pengawasan terhadap pendidikan yang makin
memprihatinkan dan meningkatkanmutu pendidikan yang ada di Indonesia.
Bagi
Guru : dapat meningkatkat keproifesionalannya setelah mengetahui kondisi
pendidikan di Indonesia yang mankin memprihatinkan.
Bagi
Mahasiswa : bisa dijadikan sebagai bahan kajian belajar dalam rangka
meningkatkan prestasi diri pada khususnya dan meningkatkan kualitas pendidikan
pada umumnya
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah BPK
Telah ditetapkan Surat Penetapan Pemerintah
No. II/OEM tanggal 28 Desember 1946 tentang pembentukan Badan Pemeriksa
Keuangan, pada tanggal 1 Januari 1947 yang b erkedudukan sementara di kota
Magelang. Yang mana pada waktu itu hanya mempunyai 9 orang pegawai Badan Pemeriksa
kauangan dan sebagai Ketua Bdan Pemeriksa Keuangan pertama yaitu R. Soerasno.
Dalam Penetapan Pemerint6ah No. 6/1948 tanggal
6 November 1948 tempat Kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan dipendahkan dari
Magelang ke Yogyakarta. Negara Republik Indonesia yang ibukotanya di Yogyakarta
tetap mempunyai Badan Pemeriksa Kauangan sesuai pasal 23 ayat (5) UUD 1945.
Kemudian dengan dibentuknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia Serikat (RIS) berdasarkan Piagam Konstitusi RIS tanggal 14
Desember 1949, maka Dewan Pengawasan Keuangan di Bogor yang merupakan alat
perlengkapan negara RIS, sebagai ketua diangkat R. Soerasno mulai tanggal 31
Desember 1949, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Badan Pemeriksa Keuangan
di Yogyakarta.
Dengan terbentuknya Negara Kesatuan Republik
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950, maka Dewan Pengawas Keuangan RIS yang
berada di Bogor sejak tanggal 1 Oktober 1950 digabung dengan Badan Pemeriksa
Keuangan berdasarkan UUDS 1950 dan berkedudukan di Bogor.
Seiring dengan perkembangan sejarah Indonesia,
BPK RI mengalami berbagai perkembangan. Alam masa reformasi, BPK RI telah
mengmbil lanngkah untuk meningkatkan mutu hasil pemeriksaan. Perwakilan III BPK
RI di Yogyakarta memiliki lingkup pemeriksaan yang terlalu besar meliputi
wilayah Propinsi Juawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT. Sejalan
degan misi BPK RI yang memiliki perwakilan di setiap provinsi, maka organisasi
BPK Ri mengalami penyesuaian. Penyesuaian tersebut antara lain denagn
ditetqapkannya surat keputusan BPK Ri Nomor 18/SK/I-VIII.3/6/2002,tanggal 7
Juni 2002 dengan dibentuknya Perwakilan IV BPK RI di Denpasar.
Pada tanggal 15 juli 1959 dikeluarkan Dekrit
Presiden RI yang menyatakan berlakunya kembali UUD 1945. Dengan Demikian Dewan
Pengawas Keuangan berdasar UUD 1950 kembali menjadi Badan Pemeriksa
Keuangan berdasarkan Pasal 23 (5) Uud 1945. Meskipun Badan Pemeriksa Keuangan
berubah-ubah namun landasan pelaksanaan kegiatan masih tetap menggunakan ICW
dan IAR.
Akhirnya oleh MPRS dengan ketetapan
No.X/MPRS/1966 kedudukan BPK RI dikembalikan pada posisi dan fungsi semula
sebagai Lembaga Tinggi Negara.Sehingga UU yang mendasari tugas BPK RI perlu
diubah yang akhirnya baru direalisasikan pada tahun 1973 dengan UU No. 5 Tahun
1973 Tentyang Bdan Pemeriksa Keuangan.
Dalam era Reformasi
sekarang ini, Badan Pemeriksa Keuangan telah mendapatkan dukunagan
konstitusional dari MPR RI dalam sidang Tahunan Tahun 2002 yang memkperkuat
kedudukan BPK RI sebagai lembaga pemeriksa eksternal di bidang Keuangan
Negara.nggunakan dana tersebut untuk kepentingan pribadi.
B.Wewenang BPK
BPK merupakan Badan Pengawas Keuangan yang
dibentuk pemerintah.Badan ini bertugas untuk melakukan audit keuangan negara
baik dalam bidang pendididkan maupun kenegaraan. Badan ini berperan dalam
menjaga keuangan negra agar tidak terjadi penyelewengan dana, terutama dana
pendidikan yang sedang kita bahas saat ini. Dikarenakan ekonomi Indonesian saat
ini yang semakin mendesak sehinnga masyarakat yang bertangan usil melakukan usaha
dengan segala cara dan upaya supaya ekonomi mereka terpenuhi. Untuk itu mereka
menghalalkan segala cara untuk menggunakan dana tersebut untuk kepentingan
pribadi dan tidak sesuai dengan diadakan alokasi dana pendidikan. Sehingga
pemerintah melakukan upaya untuk mengadakan pengawassan dengan membentuk BPK
(Badan Keuangan Negara) Yang mana BPK tersebut memiliki wewenang, diantaranya :
Melakukan
audit apabila ada indikasi penyelewengan keuangan daerah dan negara.
Melakukan
pengauditan laporan keuangan setelah 60 hari.
Memeriksa
laporan keuangan di setiap daerah.
Melaporkan
hasil audit ke DPR kemudian ke KPK untuk ditidaklanjuti.
Untuk menghasilkan laporan keuangan yang
akurat diperlukan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) yang harus bekerjasama
dengan BPK agar apat mengelola dan mengaudit keuangan dengan hasil yang
seimbang. BPKP ini selain melakukan pengawasan terhadap keuangan, juga bertugas
untuk melakukanpengawasan terhadap pembangunan negara, sehinngga BPKP sangat
berperan terhadap BPK dalam menangani kasus penyelewengan dana, Oleh karena itu
tugas BPK sangat membantu untuk memberantas korupsi yang bertugas untuk
membantu pemerintah dan BUMN dalam mendorong pemerintah untuk meningkatkan
keuangan daerah.
Dalam melaksanakan pemeriksaan laporan
keuangan daerah BPK harus melakukan audit dan memberlakukan suatu opini yaitu
wajar tanpa pengecualian, Sehingga dalam memeriksa laporan keuangan. BPK harus
memeriksa neraca, aliran, serta anggaran negara. Jenis pemeriksaan BPK menurut pasal
4 UU 15/2004adalah lapoaran keuangan antara pemeriksaan keuanangan LKPD,
pemeriksa kinerja yaitu tingkat efisiensi, ekonomi, dan efektifitas. Laporan
keuangan ini harus selalu dilaporkan setiap waktu tertentu yang ditetapkan oleh
negara.
Tujuan BPK
Selain BPK mengadakan pengawasan BPK pun
memiliki suatu tujuan yang hendak dicapai.
Tujuan BPK tersebut
diantaranya adalah :
Menanggulangi
penyelewengan dana untuk pembangunan daerah.
Menghapus
penyelewengan dana untuk pembangunan daerah.
Mengawasi
dan memeriksa setiap laporan keuangan setiap daerah.
Merencanakan
laporan keuangan yang akurat sehingga masyarakat dapat menilai kinerja
pemerintah.
Membangun
transparasi, akuntabilitas, dan partisipasi terhadap pen gelolaan keuangan
negara dan daerah.
Dengan selalu
melakukan pengawasan dan melaporkan hasil laporan pengawasan maka tujuan BPK
dapat tercapai sesuai apa yang diharapkan oleh negara. Sehingga sebagai
satu-satunya lembaga yang bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, perubahan-perubahan dalam
penyelenggaraan negara akan sangat mempengaruhi posisi BPK
Perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal yang berkaitan dengan
pengelolaan keuangan negara antara lain :
1. Meningkatnya
kesadaran masyarakat untuk memiliki pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan
transparan dalam mengelola keuangan negara.
2. Kewajiban
Pemerintah Pusat dan Daerah untuk menyusun laporan keuangan sebagai wujud
akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah. Sesuai dengan Undang-Undang
Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945, BPK mempunyai kewajiban
dan mandat untuk melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan tersebut.
3. Pemberian otonomi
kepada daerah dalam melakukan pengelolaan keuangan daerah dan juga keuangan
Pemerintah Pusat. Pengelolaan keuangan negara yang sebelumnya terpusat di
ibukota negara menjadi tersebar di masing-masing provinsi dan kabupaten/kota.
D. Kondisi Pendidikan
di Indonesia
Pendidikan dalam konteks upaya merekonstruksi
suatu peradaban merupakan salah satu kebutuhan (jasa) asasi yang dibutuhkan
oleh setiap manusia dan kewajiban yang harus diemban oleh negara agar dapat
membentuk masyarakat yang memiliki pemahaman dan kemampuan untuk menjalankan
fungsi-fungsi kehidupan selaras dengan fitrahnya serta mampu mengembangkan
kehidupannya menjadi lebih baik dari setiap masa ke masa berikutnya.
Pendidikan sangatlah berguna dan penting bagi
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan bagi pemerintah
pendidikan sangatlah penting karena pendididkan dianggap oleh pemerinntahat
menjadikan generasi penerus menjadi terdidik dan menjadi generasi yang dapat
diandalkan. Dan dapat memenuhi standar lapangan pekerjaan yang diperlukan
perushaan.
Tetapi pada kenyataannya kualitas pendidikan
di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan
data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development
Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan
penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia
Indonesia makin menurun.
Yang kita rasakan sekarang adalah adanya
ketertinggalan didalam mutu pendidikan. Baik pendidikan formal maupun informal.
Dan hasil itu diperoleh setelah kita membandingkannya dengan negara lain yang
semakin hari mengalami perkembangan.
Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam
meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa dan untuk
memenuhi kebutuhan hidup setiap manusia. Sehinnga orang yang terdidik lebih
bisa terarah kekehidupan yanng lebih baik dan maju. Sehingga pendidikan yang
mereka peroleh dapat digunakan untuk memperbaiki diri demi terpenuhinya
lapangan pekerjaan yang semakin hari dituntut adanya pegawai yanng
berpendidikan dan berkhualitas.
Oleh karena itu, kita seharusnya dapat
meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan
negara-negara lain.Bagi kaum pelajar seperti kita, kita dapat meningkatkan
sumber daya manusia Indonesia dengan cara keikut sertaan kita dalam
berpartisipasi dalam kegiatan dikampus, misalnya: mengikuti kegiatan-kegiatan
yang dapat bermanfaat bagi kita dan kampus. Dan kita harus tetap belajar demi
mengalahkan persaingan pendidikan di Indonesia agar semakin berkualitas.
Di dalam masyarakat pun kita juga harus ikut
berpartisipasi dalam kegiatan kepemudaan didesa, karena dengan orang mendirikan
kegiatan kepemudaan di desa kita menerapkan semua pendidikan yang kita dapat di
kampus. Yang mana dapat kita terapkan dan kita dapat belajar menjadi seorang
pemimpin dan menambah pengalaman juga kita dapat mengajarkan kaum-kaum muda
penerus kita.
Setelah kita amati, nampak jelas bahwa masalah
yang serius dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya
mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan formal maupun
informal. Permasalahan dalam pendidikan, anatara lain :
1. Rendahnya sarana
fisik, 2. Rendahnya kualitas guru, 3. Rendahnya kesejahteraan guru, 4.
Rendahnya prestasi siswa, 5. Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, 6.
Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan, dan 7. Mahalnya biaya
pendidikan.
Saat ini perhatian pemerrintah terhadap
masalah pendidikan di Indonesia masih sangat minim. Hal ini terbukti dengan
terlihatnya beragam masalah pendidikan yang rumit yang sangat perlu dipecahkan
oleh pemerintah. Contoh masalah pendidikan yang timbul akibat kurangnya
perhatian pemerintah terhadap pendidikan di Indonesia, antara lain :
a.Kualitas siswa makin rendah,
Dikarenakan
kuallitas siswa yang semakin rendah sehingga terjadi menurunya kualitas orang
yang berpendidik di dunia kerja. Banyak orang yang belajar/sekolah asal
sekolah, sehingga tidak serius dalam belajar. Dan cara mereka mendapatkan kerja
hanya dengan uang. Sehingga kualitas kerja tidak sesuai yang mereka haraapkan.
b.. Kurangnya pengajar profesional.
Kekurangan
pengajar yang profesional ini disebabkan karena banyaknya orang yang ingin
menggunakan kesempatan mencari kerja hanya denngan uanng, tes yanng mereka
gunakan hanyalah sebaga formalitas semata. Bagi mereka uanglah yang paling
utama, kepintaran nomor 2. Sehingga dalam mereka menuntut ilmu dulu hanya
menuntut tapi tak serius dalam menuntut.
c..Aturan UU pendidikan kacau.
Aturan
pendidikan ini kacau karena kurangnya refisi pemerintah dalam menangani
undang-undang. Dan hal ini karena pemerintah kuranng peduli terhadap
undang-undang pendidikan.
Terdapat beberapa masalah
pendidikan yang perlu kita cermati, antara lain :
Rendahnya
kualitas SDM pendidikan.
Kualitas
SDM di Indonesia saat ini semakin rendah sehingga daya saing dengan dunia
semakin mudah dan semakin tertinggal.
Rendahnya
sistem pendidikan yang kita pakai.
Rendahnya
sistem pendidikan yang kita pakai disebabkan karena dan sarana pendidikan yanng
ada.
Banyaknya
pelajar yang masih dalam taraf mengahafal.
Hal
ini terjadi karena kurangnya pemberian pengertian seorang guru yang gala
kemampuaseharusnya seorang guru memberikan sebuah pengertian, kalau kita
belajar dengan cara menghafal.maka itu akan mudah hilang dan lupa apa yang kita
pelajari dan kita dapat.
Hal tersebut dapat diselesaikan dengan
menempuh langkah atau tindakan yang bersifat menyeluruh dan dapat bermanfaat
bagi semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat, yang tidak hanya
memperhatikan kenaikan anggaran. Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa banyak
sarana pendidikan di daerah-daerah pinggiran yang belum memadahi. Sehingga
program wajib belajar sembilan tahun terbengkalai yang mengakibatkan anak-anak
Indonesia masih banyak yang putus sekolah.Disebabkan anak putus sekolah
sehingga mereka harus melangsungkan hidupnya untuk mencukupi segala
kebutuhan.misalnya dengan menngamen, meminta-minta, dan sesuatu lainnya yang
mereka lakukan dengan mendayagunakan tenaga mereka demi tercukupinya kehidupan
yang mereka jalani.
Untuk mengatasi masalah-masalah pendidikan,
perlu usaha keras dari pelajar, pengajar, dan pemerintah sebagai pihak pemegang
berwenang dan pengelola dana. Sehingga untuk meningkatkan alokasi dana
pendidikan yang memadai dengan meletakkan pembangunan pendidikan sebagai
prioritas utama. Selain dengan cara itu pemerintah juga dapat meninngkatkan
kesejahteraan dan penghargaan terhadap peran guru sebagai pilar utama
pendidikan dan pembangunan pedidikan.
Kondisi ideal dalam bidang pendidikan di
Indonesia adalah tiap anak bisa sekolah minimal hingga tingkat SMA tanpa
membedakan status karena itulah hak mereka. Namun hal tersebut sangat sulit
untuk direalisasikan pada saat ini. Oleh karena itu, setidaknya setiap orang
memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam dunia pendidikan. Jika mencermati
permasalahan di atas, terjadi sebuah ketidakadilan antara si kaya dan si
miskin. Seolah sekolah hanya milik orang kaya saja sehingga orang yang
kekurangan merasa minder untuk bersekolah dan bergaul dengan mereka. Ditambah
lagi publikasi dari sekolah mengenai beasiswa sangatlah minim.
Sehingga pemerintah mengupayakan sekolah
gratis, agar setiap anak dapat sekolah. Terutama bagi anak yanng kurang mampu
dan kesulitan untuk menncukupi kebutuhan hidup yang menyebabkan mereka
teerbenngkalai dalam menuntut ilmu. Sebenarnya mereka anak-anak jalanan sangat
menginginkan sebuah pendidikan untuk meningkatkan hidup mereka,tapi karena
keadaan ini mereka harus berusaha mencari uanng dengan cara demikian.
E. Alokasi Dana Pendidikan
Pemerintah saat ini mempunyai kepedulian
teerhadap dunia pendidikan yang ada di Indonesia untuk memajukan kualitas.
Karena keadaan pendidikan di Indonesia yang makin memburuk maka dari itu
pemerintah berupaya untuk memperbaiki keadaan pendidikan dengan berbagai
langkah, walaupun langkah dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah masih minim
dan belum merata. Apalagi mengacu pada rangkaian agendanya dalam UU, semisal UU
Sisdiknas terdahulu. Di mana UU hanya jadi tameng dari ketidakmampuan dalam
menjalankan praktik, yang sampai saat ini sebenarnya sangat diharapkan dan
bukan sekedar janji yang diberikan pemerintah terhadap masyarakatnya.
Salah satu
kepedulian pemerintah terhadap dunia pendidikan adalah dengan pengadaan dana
pendidikan salah satunya adalah deangan alokasi dana pendidikan."Alokasi
dana pendidikan ini dinilai paling tinggi dalam bidang pendidikan dari pada dalam
bidang lain. Dari Rp 78,5 triliun pada tahun 2007 naik menjadi Rp 154,2 triliun
pada tahun 2008. Bahkan, pada APBN 2009 anggaran pendidikan 20 persen telah
dipenuhi,"
Dana ini, dialokasikan untuk memperbaiki
gedung sekolah dan membangun sekolah baru terutama di daerah-daerah yang belum
teralokasi oleh pendidikan. Secara teknis pemerintah telah memberikan dana
hibah dalam bentuk program bantuan operasional sekolah yang disalurkan melalui
pihak-pihak tertentu. Target jangka pendek dari kebijakan ini adalah mewujudkan
program wajib belajar sembilan tahun secara efektif dengan biaya terjangkau.
Dana Operasional Sekolah ini merupakan dana
yang sangat bermanfaat bagi masyarakat terutama manyarakat yang memiliki
ekonomi yang kurang.Dengan adanya dana ini para anak yanng menginnginkan untuk
sekoalah dapat sekolah dengan adanya sekolah gratis yang diberikan oleh
pemerintah. Pemerintah melakukan berbagai upaya bagaimana yang dapat dilakukan
oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di Indonesia
walaupun usaha yang dilakukan oleh pemerintah masih sangat minim, terbatas, dan
belum merata.
F. Bantuan Operasional
Sekolah
Bantuan Operasional Sekolah meraupakan dana
yang diberikan permerintah kepada masyaraakat melalui sekolah-sekolah. Bantuan
Operasional sekolah secara konsep mencanngkup komponen untuk biaya operasional
non personel hasil study Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen
Pendididkan Nasional.
Namun karena biaya rata-rata pendidikan yang
digunakan adalah rata-rata nasional, maka penggunaan BOS dimungkinkan untuk
membiayai beberapa kegiatan lain yang tergolong dalam biaya personil dan biaya
investasi. Oleh karena itu keterbatasan dana BOS dibatasi dari pemerintah
pusat.
Dana BOS dapat
digunakan untuk :
Pembiayaan
seluruh kegiatan dalam rangka Penerimaan Siswa Baru
Pembelian
buku referensi untuk dikoleksi di perpustakaan.
Pembelian
buku teks pelajaran untuk perpustakaan.
Membiayai
kegiatan pembelajaran remedial, pembelajaran pengayaan, olah raga, kesenian,
karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja dan sejenisnya.
Membiayai
ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan laporan hasil belajar
Membeli
bahan-bahan habis pakai.
Membayar
langganan daya dan jasa.
Membayar
biaya perawatan sekolah
Membayar
honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan honor.
Memberi
bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghapi masalah biaya
transport dari dan ke sekolah.
Pembelian
personal komputer untuk kegiatan belajar siswa.
Dana BOS ini diharapkan oleh pemerintah agar
penggunaan sesuai dengan apa yang diharapkan sesuai tujuan yang hendak dicapai
oleh pemerintah pada umumnya. Dana Bos ini merupakan dana yang dialokasikan
pemerintah untuk masyarakatnya untuk memenuhi kebutuhan pendidikan [dan
digunakan untuk meringankan bagi mereka yang sangat minim dalam kehidupan
ekonimi mereka sedangkan anak-anak mereka sangat memerlukan pendidikan dan
sangat ingin maju untuk memperbaiki hidup mereka.
G. Kendala Dana BOS
Bantuan Operasional Sekolah yang merupakan
bagian dari dana kompensasi kenaikan harga BBM juga masih menemui kedala. Hal
ini ditunjukkan dengan terhambatnya penyaluran dana di sekolah . Padahal
pemerintah menargetkan program tersebut selesai bulan September ini. Kendala
yang dihadapi daerah di antaranya mengenai klasifikasi data-data mengenai
jumlah penerima dana BOS. Yang akan segera diterjunkan oleh pemerintah.
Meskipun dana BOS merupakan dana yang sangat
diperlukan dan selayaknya digunakan untuk membiayai dana pendidikan tapi saat
ini masih banyak orang yang menggunakan dana tersebut untuk sesuatu yang tidak
berhubungan dengan pendidikan. Orang tersebut bisa saja kita sebut sebagai
koruptor. Selain kendala tersebut bisa juga terjadi kendala berkurangnya uang
yang dialokasikan oleh pemerintah sebelum jatuh ketangan yang berhak.
Dengan adanya kendala-kendala tersebut diatas
maka pemerintah melakukan upaya untuk membentuk satuan pengawasan yang bertugas
untuk mengawasi alokasi dana pendidikan yang disalurkan pemerintah dengan
membentuk Badan Pengawasan keuangan.
H. Tujuan dan Sumber
Pendidikan.
Pendidikan merupakan usaha manusia untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan yang didapat baik dari lembaga formal maupun
informal dalam membantu proses transformasi sehingga dapat mencapai kualitas
yang diharapkan. Agar kualitas yang diharapkan dapat tercapai, diperlukan
penentuan tujuan pendidikan.
Tujuan pendidikan inilah yang akan menentukan
keberhasilan dalam proses pembentukan pribadi manusia yang berkualitas dan
berdaya guna, dengan tanpa mengesampingkan peranan unsur-unsur lain dalam
pendidikan. Dalam proses penentuan tujuan pendidikan dibutuhkan suatu
perhitungan yang matang, cermat, dan teliti agar tidak menimbulkan masalah di
kemudian hari. Oleh karena itu perlu dirumuskan suatu tujuan pendidikan yang
menjadikan moral sebagai basis rohaniah yang amat vital dalam setiap peradaban
bangsa
Pendidikan mempunyai ikatan antara
tanggung jawab dan proses pembelajaran serta hasil yang dapat menjadi kesatuan
utuh yang saling melengkapi. Mendidik adalah kegiatan memberi pengajaran,
membuat seorang memahami, dan dengan pemahaman yang dimiliki peserta didik
dapat mengembangkan potensi diri dengan menerapkan apa yang dipelajari. Proses
itu dapat berlangsung seumur hidup dan pencapaian tujuan pendidikan tidak akan
berhenti saat kehidupan seseorang berakhir.
Sekolah menjadi penyelenggara pendidikan yang
berhak menentukan sendiri indikator-indikator bagi setiap kompetensi dasar dari
semua mata pelajaran yang dimuat oleh KTSP dalam kurikulum saat ini. Sehingga
pemerintajh menerapkan atyuran aruran dalam setiap kurikulum yangh ada baik itu
untuk siswa maupun un tuk pengajar.
Tujuan pendidikan sejati tidaklah hanya
mengisi ruang-ruang imajinasi dan intelektual anak, mengasah kepekaan
sosialnya, ataupun memperkenalkan mereka pada aspek kecerdasan emosi tapi lebih
kepada mempersiapkan mereka untuk melayani Tuhan dan sesama untuk pencapaian
yang lebih besar bagi kekekalan.
Keutamaan manusia terletak pada kemampuan akal
pikirannya / kecerdasannya. Dengan kemampuannya ini manusia mampu mengembangkan
diri dalam kehidupan yang semakin berkembang. Sehingga pengembangan diri harus
mencapai kemajuan dalam kehidupan sehingga sangat memerlukan apa yang kita
sebut dengan pendidikan. Pendidikan sudah ada sejak adanya peradaban yang
diawali dengan proses kependidikan dalam lingkup yang masih terbatas.
Sejalan dengan perkembangan dan tuntutan jaman
maka diperlukan satu pendidikan yang dapat mengembangkan kehidupan manusia
dalam dimensi daya cipta, rasa dan karsa. Dimana ketiga hal tersebut di atas
akan menjadi motivasi bagi manusia untuk saling berlomba dalam mencapai
kemajuan sehingga keberadaan pendidikan menjadi semakin penting dan sangat
berpengaruh. Yang pada akhirnya menjadikan pendidikan sebagai kunci utama
kemajuan hidup manusia dalam segala aspek kehidupan.
I. Peran BPK dalam
Mengawasi Dana Pendidikan di Indonesia
BPK RI merupakan lembaga tinggi negara yang
mendapatkan amanah untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara. Adanya amandemen ketiga UUD 1945, serta paket Undang-undang keuangan
negara yaitu UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; UU No. 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara; UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; serta UU no. 15 Tahun 2006
tentang Badan Pemeriksa Keuangan sebagai pengganti UU No. 5 Tahun 1973 tentang
BPK; telah memperkokoh eksistensi BPK RI sebagai satu-satunya lembaga tinggi
negara yang bertugas sebagai auditor eksternal pemerintah.
Upaya untuk meningkatkan pendidikan telah
dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan pengadaan BOS (Bantuan Operasional
Sekolah) di setiap sekolah-sekolah. Dan dana Bos tersebut sangat bermanfaat
bagi masyarakat.
Secara umum BPK RI memiliki peran aktif dalam
mewujudkan tata kelola keuangan negara yang akuntabel dan transparan, BPK RI
mewujudkan peran aktif tersebut dengan menuangkannya dalam rencana strategis
yang terdiri dari:
mewujudkan
BPK RI sebagai lembaga pemeriksa keuangan negara yang independen dan
profesional dalam semua aspek tugasnya untuk menuju terwujudnya akuntabilitas
dan transparansi pengelolaan keuangan negara;
memenuhi
semua kebutuhan dan harapan pemilik kepentingan, dalam hal ini DPR, DPD, dan
DPRD sertamasyarakat pada umumya;
mewujudkan
BPK RI sebagai pusat regulator di bidang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan negara; dan
mendorong
terwujudnya tata kelola yang baik atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara.
Pada tahun 2007 memasuki tahun kedua bergulir
dana BOS, manfaat sudah terlihat nyata, bukan hanya masyarakat pendidikan
tetapi juga masyarakat luas yang telah menerima dampak positif dari dana yang
dikucurkan Pmerintah Pusat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh
tanah air.
Sesungguhnya BOS ini adalah bantuan
operasional sekolah,bukan biaya operasional sekolah. Dengan syarat tertentu
yaitu harus ada transparasi kepada semuastake holder sekolah, yaitu
Kepala Sekolah, Guru, dan tokoh masyarakat.
Banyak manfaat yang dapat diambil terutama
dengan adanya BOS yang diberikan pemerintah dapat meningkatkan APK kita, SD/MI,
kemudian juga SMP/MTS, sehingga sangat membantu turutama untuk menuntaskan
wajar diknas 9 tahun.
Dalam penggunaan dana BOS pun harus melalui
langkah-langkah untuk menuju perbaikan yaitu semacam monitoring dan evaluasi
yang dilakukan secara terus menerus dan kontinou jangan sampai dana BOS diselewengkan
atau dipergunakan tidak sesuai dengan aturan
Untuk antisipasi penyelewenngan dana BOS maka
dari itu pemerintah membentuk Badan Pengawasan Keuangan .Badan ini ikut
mengawasi penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang berasal dari
Anggaran Pendapat Belanja Negara. Pengawasan ini terutama di dalam audit
alokasi pemanfaatan dana BOS di sekolah-sekolah.
Meskipun BPK RI menjadi lembaga tinggi negara
yang bertugas sebagai pemeriksa eksternal dari pemerintah bukan berarti
keuangan maupun kinerja BPK RI tidak perlu diperiksa. Untuk menjaga
independensi kredibilitas BPK RI sebagai pemeriksa eksternal pemerintah, BPK RI
menyerahkan urusan pemeriksaan keuangannya kepada Kantor Akuntan Publik yang
sudah ditunjuk oleh anggotanya. Sedangkan untuk pemeriksaan kinerja dari BPK RI
itu sendiri diserahkan kepada BPK dari negara lain dalam bentu preview berdasarkan
pertimbangan DPR, untuk tahun ini BPK RI diperiksa oleh BPK Belanda (Algemene
Rekenkamer).
BPK RI berbeda dengan lembaga-lembaga
pemeriksa lainnya, tetapi bertugas memeriksa seluruh eleman-eleman
pemerintahan. Dalam menjalankan tugas pemeriksaan, wewenang BPK RI terbatas
hanya melakukan pemeriksaan, selebihnya tidak. Pemeriksaan yang dilakukan BPK
RI itu sendiri terdiri dari 3 jenis yaitu:
Pemeriksaan
keuangan.
Keuangan
negara biasanya rutin diperiksa oleh BPK misalnya melakukan pemeriksaan
keuangan setiap 60 hari sekali.
Pemeriksaan
kinerja.
Pemeriksaan
kinerja ini dapat dilakukan misalnya dengan selalu mengapsen pegawai, dan pemeriksaan
absen ditinjau tiap bulan sekali.
Pemeriksaan
dengan tujuan tertentu.
Pemeriksaan
keuangan dilakukan dengan tujuan tertentu sesuai dengan apa yang diharpkan
pemerintah Indonesia.
Dari hasil pemeriksaan tersebut dapat
dilihat dari laporan hasil pemeriksaannya jika terdapat indikasi korupsi,
tindak pidana, atau kerugian negara maka kasusnya akan diserahkankepada
lembaga-lembaga yang berkepentingan seperti KPK, Kepolisian dan
KejaksaanTinggi. Sehingga pemerintah dapat melakukan tindak lanjut sesuai
dengan peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kualitas pendidikan di Indonesia memang masih
sangat rendah bila di bandingkan dengan kualitas pendidikan di negara-negara
lain. Hal-hal yang menjadi penyebab utamanya yaitu efektifitas, efisiensi, dan
standardisasi pendidikan yang masih kurang dioptimalkan. Sehingga pemerintah
berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan mengadakan Bantuan Dana
Operasiolal sekolah. Tetapi upaya yang dilakukan pemerintah bila tidak dengan
pengawasan terjadi penyelewengan dana bantuan yang menyebabkan permintaan
bantuan dari orang tua wali yang melebihi dana yang semestinya.Oleh sebab itu
pemerintah membentuk Badan Pengawasan Keuangan yang bertugas mengawasi pengadaan
dana tersebut aga digunakan sebagaimana mestinya.
B. Saran
Perkembangan dunia di era globalisasi ini
memang banyak menuntut perubahan kesistem pendidikan nasional yang lebih baik
serta mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang. Salah satu cara yang
harus di lakukan bangsa Indonesia agar tidak semakin ketinggalan dengan
negara-negara lain adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih
dahulu.
Dengan meningkatnya kualitas pendidikan
berarti sumber daya manusia yang terlahir akan semakin baik mutunya dan akan
mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia
internasional.
II.
Penyebab
Lemahnya Sistem Hukum di Indonesia
A.
Pendahuluan
Hukum merupakan
peraturan-peraturan yang diciptakan oleh suatu negara atau lembaga yang
berwenang dan memiliki sifat memaksa, memaksa memiliki makna bahwa diwajibkan
untuk dipatuhi dan jika dilanggar maka sebagai resikonya individu yang
melanggar akan mendapatkan sanksi dari negara atau pejabat yang berwenang. Dari
pengertian hukum tersebut sudah ditegaskan bahwa hukum itu dibuat untuk
dipatuhi dan ada sanksi bagi yang melanggarnya, namun kenyataan dilapangan
ternyata hukum dibuat justru untuk dilanggar dan hanya bersifat tertulis
semata. Dan hal itu terjadi karena pelaksanaan hukum di Indonesia memiliki
banyak kelemahan dan kekurangan, sehingga dengan kita mempelajari dan mengkaji
kekurangan, kelemahan dan permasalahan yang terjadi di negara ini, kita bisa
memperbaiki apa yang kurang baik ini menjadi lebih baik.
Ada beberapa
permasalahan-permasalahan yang terjadi di Negara Indonesia, permasalahan itu
disebabkan oleh berbagai hal, beberapa diantaranya adalah masalah pada sistem
peradilannya, perangkat hukumnya dan tidak konsistennya para penegak hukum
terhadap hukum itu sendiri serta intervensi kekuasaan maupun perlindungan hukum
terhadap masyarakatnya. Pelaksanaan hukum itu sendiri juga memiliki kelemahan
pada Produk Hukum, Penegak Hukum dan Sanksi Hukumnya.
Makalah ini dibuat untuk
membahas hal-hal yang menyebabkan hukum itu seolah tidak mampu menciptakan
ketertiban hidup bermasyarakat dan seakan hanya sebagai formalitas bahkan
seringkali dipandang sebelah mata oleh masyarakat karena sistemnya yang kurang
baik dan sering disalahgunakan. Melalui sedikit pemaparan dalam makalah ini
semoga dapat menimbulkan motivasi bagi penulis dan pembaca untuk dapat
bersama-sama menegakkan supremasi hukum dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
B.
Landasan Teori
1.
Pengertian Hukum
Pengertian tentang hukum
itu sulit untuk diseragamkan karena ada beberapa
pandangan, tinjauan dan kajian dari
berbagai sudut pandang. Sebagian orang berpendapat bahwa hukum merupakan
peraturan-peraturan yang dibuat oleh negara atau lembaga yang berwenang dan
bersifat memaksa. Memaksa memiliki makna bahwa mengharuskan untuk dipatuhi dan
jika tidak mematuhi akan mendapatkan sanksi dari negara atau pejabat yang
berwenang.
Beberapa pendapat dari para ahli tentang
pengertian hukum:
1) Grotius, dalam
”De Jure Belli ac Facis tahun 1625”. “ Hukum adalah peraturan
tentang moral yang menjamin keadilan”.
2) Ultrech dalam
bukunya yang berjudul : ”PENGANTAR DALAM HUKUM INDONESIA”, ”
Hukum adalah himpunan-himpunan peraturan-peraturan (perintah-perintah dan
larangan-larangan) yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan karena itu
harus ditaati oleh masyarakat itu”.
3) Van
Volenhoven, dalam ”Het Adatrecht Van Nederlands Indie”. Hukum
adalah suatu gejala dalam keadaan bentur dan membentur tanpa henti-hentinya
dengan gejala-gejala lainnya.
2.
Tujuan dan Fungsi Hukum
Tujuan hukum secara umum
adalah untuk mengatur tingkah laku manusia dalam
lingkungan masyarakat, agar terwujud
keamanan, ketertiban, kedamaian dan kesejahteraan.
Tujuan hukum menurut pendapat beberapa ahli
antara lain:
· Van Apeldoorn, yaitu
untuk mengatur tata pergaulan hidup manusia secara damai dan adil.
· Van Kan, yaitu
untuk menjaga kepentingan tiap manusia supaya kepentingan itu tidak dapat
diganggu.
· Ultrecht, yaitu
bertugas untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam pergaulan manusia.
· Mohtar
Kusumaatmadja, yaitu terpeliharanya dan terjaminnya
keteraturan (kepastian) dan ketertiban.
Fungsi hukum adalah untuk
membatasi tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat, agar manusia tidak
bertindak/bersikap semena-mena.
3.
Unsur-Unsur Hukum
Adapun unsur-unsur hukum yaitu:
· Peraturan mengenai
tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat.
· Peraturan itu dibuat oleh
badan-badan resmi yang berwajib.
· Peraturan itu bersifat
memaksa.
· Sanksi terhadap
pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas.
4.
Ciri-Ciri Unsur Hukum
· Adanya perintah dan/atau
larangan.
· Perintah dan/atau
larangan itu harus ditaati setiap orang.
5.
Ketentuan Bahwa Indonesia
Negara Hukum
a. UUD
1945 pasal 1 ayat 3 (hasil amandemen) menyebutkan bahwa Negara Indonesia adalah
negara hukum.
b. UUD
1945 pasal 27 ayat 1: segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum
dan pemerintahan serta wajib menjunjung hukum dan pemerintahan hukum itu dengan
tidak ada kecualinya.
c. Indonesia
adalah negara hukum yang memenuhi ciri-ciri negara hukum yaitu:
1). Diakuinya hak asasi
manusia.
2). Adanya asas legalitas
(semua tindakan berdasarkan peraturan/hukum yang berlaku).
3). Adanya suatu
peradilan yang bebas dan tidak memihak.
6.
Arti Pentingnya Hukum
Bagi Warga Negara
a.
Memberikan rasa keadilan
bagi warga negara: hukum dibuat untuk menciptakankeadilan karena dengan
peratuaran terdapat bukti-bukti tertulis untuk mengatur kehidupan manusia.
b.
Menjamin kepentingan
hukum bagi warga negara: dengan adanya hukum kehidupan ada kepastian hukum bagi
warga negara untuk bertindak/melakukan perbuatan tidak ragu-ragu.
c.
Melindungi dan mengayomi
hak-hak warga negara: hukum berfungsi melindungi dan mengayomi hak-hak warga
negara. Hak-hak warga negara atau manusia sebenarnya sudah ada sebelum ada
peraturan tetapi tanpa ada peraturan hak itu akan dirampas oleh orang lain.
Dengan peraturan diharapkan hak itu tetap ada dan terus terjaga.
C.
Pembahasan
1.
Kelemahan dan Kekurangan
Pelaksanaan Hukum di Indonesia
Ada tiga faktor yang
menyebabkan hukum di Indonesia itu dirasakan lemah, kurang dapat menciptakan
ketertiban dan mampu menyelesaikan permasalahan masyarakat, ketiga faktor
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Produk Hukum
Sesungguhnya
hukum yang diberlakukan di Indonesia sekarang ini merupakan hasil rancangan
para penjajah Indonesia dahulu khususnya Belanda, pada awalnya hukum-hukum yang
ia buat itu adalah diperuntukkan bagi orang Eropa dan orang Belanda itu sendiri
namun karena sangat lamanya Belanda menjajah Indonesia (tiga setengah abad)
dengan tiga misinya yaitu misi ekonomi, agama dan menegakkan hukum. Produk
hukum Belanda memiliki kelemahan karena memang pada dasarnya hukum itu untuk
orang Eropa dan sangat tidak sesuai jika diterapkan bagi orang pribumi. Produk
hukum Belanda sangat banyak jumlahnya tapi secara prakteknya jika diterapkan
dalam negara hukum saat ini sangat tidak tepat. Sehingga jika hukum peninggalan
Belanda tersebut akan diterapkan di negara ini sangat perlu direvisi,
dilengkapi dan ditambahi.
b. Aparat Penegak
Hukum/Alat Penegak Hukum
Aparat
penegak hukum di Indonesia terdiri dari polisi, jaksa dan hakim. Mereka
memiliki lembaganya masing-masing namun memiliki jalur koordinasi yang sama.
Kepolisian bertugas sebagai lembaga yang melayani kepentingan masyarakat
sekaligus sebagai pengayom masyarakat tapi pada kenyataannya lembaga tersebut
justru terkesan menakutkan dimata masyarakat. Hal tersebut terjadi karena citra
yang dibentuk oleh para anggota kepolisian memang sangat buruk.
Tidak
hanya polisi yang bermasalah , namun jaksa juga tidak lepas dari
masalah-masalah yang cukup meresahkan kita. Banyak jaksa yang silau akan materi
yang ditawarkan oleh tersangka atau keluarganya yang berani membayar tinggi
kepada jaksa dan penyidik agar kasusnya di-peti-es-kan atau SP3 (Surat Perintah
Penghentian Penyidikan). Bahkan ada banyak kasus-kasus yang dengan sengaja
tidak dilimpahkan ke pengadilan.
Departemen
kehakiman hingga saat ini belum mampu mengatasi praktek kecurangan oleh para
hakim. Hal-hal
yang sering kita dengar adalah mengenai mafia peradilan. Begitu banyak kasus
yang divonis hukuman yang tidak sesuai. Hal ini tidak lain adalah karena
praktek vonis tanpa dasar dan hanya sesuka hati para hakim. Hakim menjatuhkan
vonis bukan berdasarkan berat ringan kasus melainkan besar kecilnya tersangka
dan keluarganya berani membayarkan uang padanya melalui pengacara karena saat
ini pengacara bukan lagi sebagai pendamping dan pembela melainkan sebagian
pengacara kini justru cenderung berperan sebagai makelar kasus (MARKUS).
c. Sanksi/Hukuman
Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) hingga saat ini belum banyak berubah sejak
penjajahan Belanda sehingga hukum di Indonesia kurang mampu memberi efek jera
dan menyadarkan masyarakat. Begitu banyak peraturan hukum yang dibuat oleh para
penegak hukum untuk mengatur kehidupan masyarakat, tapi faktanya walaupun hukum
tersebut dibuat beserta sanksinya tapi tetap saja peraturan tersebut
dikarenakan pemerintah dan aparat hukum tidak sungguh-sungguh dalam
menegakkannya, setelah peraturan dibuat praktek dilapangan begitu banyak
pelanggaran-pelanggaran yang masih bisa ditolerir.
2.
Beberapa Permasalahan
Hukum Yang Terjadi di Indonesia
Ada begitu banyak
permasalahan-permasalahan hukum yang terjadi di negara ini.
Permasalahan itu disebabkan berbagai hal
mulai dari sistem peradilannya, perangkat hukumnya, tidak konsistennya para
aparat penegak hukum terhadap hukum itu sendiri serta intervensi kekuasaan
maupun perlindungan hukum terhadap masyarakatnya. Permasalahan hukum yang
paling sering dan membudaya dalam negara ini adalah ketidakkonsistenan para
aparat penegak hukum terhadap hukum dan peraturan yang sah dan sudah tertulis
jelas dalam undang-undang. Dapat saya contohkan dari kasus-kasus yang kecil,
ketika para pejabat dinas yang berpangkat tinggi akan berkunjung atau sedang
melintas jalan raya, para polisi justru mempersilahkan arak-arakan mobil
pejabat itu melanggar rambu-rambu lalu lintas secara terang-terangan didepan
para pengguana jalan. Dalam kasus ini mereka yang diatas sudah seharusnya
memberi contoh secara langsung bagaimana peraturan yang sesungguhnya namun dalam
hal ini mereka justru sebaliknya. Contoh kasus yang lebih besar dan sedang naik
daun adalah kasus-kasus korupsi oleh pejabat negara yang merugikan negara
bermiliyar-miliyar separti kasus Bank Bali, BLBI dan kasus korupsi proyek
pemetaan dan pemotretan areal hutan oleh Bob Hasan. Kasus-kasus tersebut proses
peradilannya berlangsung begitu cepat dan seperti dipermudah oleh pihak
pengadilan terbukti dengan hasil vonis pengadilan yang begitu ringan bagi
mereka.
Lain halnya dengan kasus-kasus kecil dan
sederhana yang dialami oleh masyarakat kecil, kasus yang tidak seberapa dalam
pengadilannya justru begitu rumit dan memakan waktu yang lama dibandingkan
dengan kasus-kasus besar para koruptor negeri ini. Perbedaan penanganan dan
vonis hukuman atas kasus-kasus tersebut oleh para penegak hukum disebabkan oleh
berbagai hal seperti tingkat kekayaan, tinggi rendahnya jabatan dan sebagainya.
Contohnya seperti ketika keluarga kaya raya terkena kasus maka mereka akan
menyewa pengacara yang tangguh dengan harga mahal untuk dapat mempermudah
dakwaan bahkan memperkecil hukuman, lalu bagaimana dengan mereka yang
ekonominya kelas menengah kebahwah, adilkah semua ini bagi mereka. Kemudian
jika yang tersangka kasus adalah keluarga pejabat dan orang-orang terdekatnya
maka sering sekali kasus-kasus mereka begitu mudah diatasi.
Diskriminasi hukum ini benar-benar
menyulitkan dan memojokkan masyarakat kecil sehingga tidaklah mengherankan jika
masyarakat Indonesia tidak percaya kepada peradilan di Indonesia serta
perangkat hukumnya, bahkan sebisa mungkin mereka menghindari berurusan dengan
hal-hal tersebut.
D.
PENUTUP
a. Kesimpulan
Dalam pembukaan UUD 1945
menegaskan bahwa negara bertujuan melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia. Tujuan tersebut memiliki makna bahwa negara
harus mampu menciptakan keamanan dan ketertiban kehidupan warga negaranya sehingga
negara menciptaka peraturan yang wajib dipatuhi oleh warganegaranya. Peraturan
tersebut sering disebut dengan norma hukum.
Hukum dibuat oleh lembaga
berwenang dengan jumlah yang cukup banyak dan terbagi dalam berbagai golongan.
Dengan hal tersebut diharapkan kehidupan warga negara menjadi lebih aman,
tertib dan teratur. Namun pada dasarnya semua hal tersebut akan terwujud jika
masyarakat bersama aparat penegak hukum beserta pemerintah mampu menegakkan
supremasi hukum yang sesungguhnya di negeri ini.
DAFTAR PUSTAKA
Tim MGMP PKN Kab.Klaten. 2008. Pendidikan
Kewarganegaraan. Klaten: CV. MAHKOTA KLATEN.
Contoh Karya Tulis Ilmiah - Kaya ilmian merupakan hasil pemikiran sesorang yang di
tuangkan dalam tulisan berdasarkan penelitian ilmiah yang telah di telitinya.
Dikatakan karya ilmiah jika tulisan itu mengadung beberapa syarat karya
ilmiah yaitu
- Isi dari pembahasannya tidak terlepas dari ruang
lingkup pengetahuan ilmiah
- Dalam menusun Karya tulis Ilmiah
Menggunakan pola berfikir ilmiah
- Dari segi tulisannya terlihat sosok tulisan ilmiah
- dll
Contoh karya tulis ilmiah
ini saya rasa sudah lebih dari cukup mengandung beberapa sayarat karya tulis
ilmiah. Dibawah ini meupakan Karya tulis ilmiah, silahkan anda baca mudah
mudahan bermanfaat
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karuniaNyalah, karyailmiah ini dapat terselesaikan dengan baik,
tepat pada waktunyaAdapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Antropologi Budaya, pada semester IV, di tahun
ajaran 2008, dengan judul Etos, Fokus dan UnsurKebudayaan Suku Jambi di Indonesia. Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih
mengenal tentang etos dan kebudayaan yang berkembang di Jambi, yang merupakan
salah satu provinsi di Indonesia dan seringkali luput dari pengamatan kita
sebagai masyarakat Indonesia.
Dalam penyelesaian karya ilmiah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya karya ilmiah ini dapat
terselesaikan dengan cukup baik. Karena itu, sudah sepantasnya jika kami
mengucapkan terima kasih kepada:
- Bpk. Djaya, yang tidak lelah dan bosan untuk memberikan
arahan dan bimbingan kepada kami setiap saat.
- Orang Tua dan keluarga kami tercinta yang banyak
memberikan motivasi dan dorongan serta bantuan, baik secara moral maupun
spiritual.
- Narasumber terpecaya dalam penelitian ini yang sudah
banyak membantu, Keluraga besar Juliana Tanjung atas kesediannya
memberikan waktu untuk melakukan pengamatan, Fraida, Novi dan Yanuar atas
wawancaranya, serta semua pihak yang ikut membantu dalam pencarian data
dan informasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, cetak maupun
elektronik, yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Terima kasih
atas semuanya.
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna
penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Harapan kami, semoga karya ilmiah yang sederhana ini, dapat memberi kesadaran
tersendiri bagi generasi muda bahwa kita juga harus mengetahui adat dan kebudayaan
dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia, karena kita adalah bagian dari
keluarga besar bangsa Indonesia tercinta.
Tim Penyusun
ABSTRAK
Karya ilmiah yang berjudul Etos,
Fokus dan Unsur Kebudayaan Suku Jambi di Indonesia ini membahas keseluruhan tentang
kebudayaan Jambi, yang terkadang sering luput dari pandangan kita sebagai Warga
Negara Indonesia. Bagaimana perkembangannya dari tahun ke tahun apakah
mengalami perbedaan secara adat karena perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi ataukah tetap berjalan seperti dahulu (mulai terbentuknya). Contoh
Karya Tulis Ilmiah
Tujuan pemulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberitahukan kepada orang
banyak tentang etos, fokus dan kebudayaan dari suku Jambi, agar mereka semua
dapat mengetahui keberagaman kebudayaan dari setiap suku-suku di Indonesia
secara luas dan menyeluruh, termasuk salah satunya adalah suku Jambi.
Metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah dengan melakukan
Studi Pustaka. Kami mencari bahan-bahan tentang kebudayaan Jambi lewat
Internet, juga melalui buku-buku ensiklopedia tentang kebudayaan dan
keanekaragaman suku di Indonesia. Tidak hanya itu, untuk memperkuat penelitian
ini, kami juga melakukan pengamatan secara langsung dengan salah satu keluarga
Jambi di Jakarta selama dua hari. Dengan ikut tinggal bersama-sama mereka dan
mengamati tingkah laku mereka. Kami juga melakukan wawancara, baik secara
langsung kepada warga jambi yang tinggal di Jakarta maupun secara tidak lagsung
seperti wawancara melalui telepon, email, dan chatting lewat internet kepada
warga Asli Jambi yang tinggal di Jambi.
Berdasarkan hasil penelitian, kami mengetahui bahwa kebudayaan suku Jambi di
Indonesia sendiri ternyata masih berbau adat leluhur yang kental dengan nilai
dan norma-norma istiadat seadri dulu. Ini terus berlangsung sampai sekarang.
Tetapi kerap dengan perubahan dan kemajuan teknologi, Jambi juga ikut
diramaikan dengan warga pendatang, khususnya dari cina, Sehingga unsur-unsur
kebudayaan Jambi terkadang berbaur dengan adat kebudayaan Cina.
BAB 1
PENDAHULUAN
Contoh Karya Tulis Ilmiah
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah yang
terbentang di sekitarnya. Ini menyebabkan keanekaragaman suku, adat istiadat
dan kebudayaan dari setiap suku di setiap wilayahnya. Hal ini sungguh sangat
menakjubakan karena biarpun Indonesia memiliki banyak wilayah, yang berbeda
suku bangsanya, tetapi kita semua dapat hidup rukun satu sama lainnya.
Namun, sungguh sangat disayangkan apabila para generasi penerus bangsa tidak
mengtehaui tentang kebudayaan dari setiap suku yang ada. Kebanyakan dari mereka
hanya mengetahui dan cukup mengerti tentang kebudayaan dari salah satu suku
yang ada di Indonesia, itu juga karena pembahasan yang sering dibahas selalu mengambil
contoh dari suku yang itu-itu saja.
Jambi adalah salah satu suku di Indonesia yang terletak di kepulauan Sumatra.
Banyak yang tidak mengetahui bahwa Jambi juga mempunyai banyak hal-hal menarik
yang dapat dijadikan ”berita utama”, tetapi amat disayangkan bahwa yang sering
sekali di ekplorasi adalah wilayah-wilayah tetangganya; seperti Sumatra Barat
(Padang) dan Sumatra Utara (Batak). Untuk itu, kami disini ingin menyajikan
liputan yang tidak kalah menarik, yang berasal dari suku Jambi.
B. Identifikasi Masalah
Melihat semua hal yang melatarbelakangi Kebudayaan Jambi maka, kami menarik
beberapa masalah dengan berdasarkan kepada :
- Kurangya perhatian dari masyarakat kebanyakan pada
kebudayaan Jambi. Sehingga kurangya pengetahuan masyarakat tentang Suku Jambi.
- Tidak meratanya bahan pembelajaran tentang suku Jambi
yang dijadikan contoh oleh para pengajar.
C. Pembatasan Masalah
Karena cangkupan kebudayaan yang begitu luas dan meliputi
berbagai aspek kehidupan, maka kami hanya membataskan penelitian hanya dari
segi Tujuh Unsur Kebudayaan dan Etos Kebudayaan dari Suku Jambi. Serta
perkembangnnya sampai dengan sekarag ini.
D. Perumusan Masalah
Atas dasar penentuan latar belakang dan identiikasi masalah
diatas, maka kami dapat mengambil perumusan masalah sebagai berikut:
”Bagaimana Etos dan Unsur Kebudayaan Jambi serta Perkembangannya sekarang ini?”
E.Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah sebagai informasi bagi
masyarakat Indonesia termasuk didalamnya adalah pengajar dan pelajar agar lebih
memahami tentang Etos, Fokus dan Unsur Kebudayaan Suku Jambi di Indonesia.
F. Tujuan Penulisan
Penelitian ini dilakukan untuk dapat memenuhi tujuan-tujuan yang dapat
bermanfaat bagi para remaja dalam pemahaman tentang Etos, Fokus dan Unsur
Kebudayaan Suku Jambi di Indonesia. Secara terperinci tujuan dari penelitian
ini adalah:
- Mengetahui sampai sejauh mana pengetahuan masyarakat
tentang kebudayaan Jambi
- Mengetahui sampai sejauh mana perkembangan kebudayaan
Jambi.
G. Metode Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi
yang di perlukan, penulis mempergunakan metode observasi atau teknik pengamatan
langsung, teknik wawancara, dan teknik studi kepustakaan atau studi pustaka.
Tidak hanya itu, kami juga mencari bahan dan sumber-sumber dari media masa
elektronik yang berjangkauan internasional yaitu, Internet.
H. Hipotesis
Penelitian ini dilakukan berangkat
dari keyakinan penulis setelah cukup melakukan pengenalan secara meluas
terhadap masalah yang diangkat. Adapun keyakinan atau hipotesis tersebut adalah
“Kurangya pemahaman masyarakat terhadan suku-suku di Indonesia yang sering
luput dari perhatian mereka” Hal ini, menjadi salah satu faktor yang paling
dominan untuk dapat dikatakan sebagai “penyebab”.
I. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Jakarta dalam jangka waktu satu
bulan. Dimulai dari pengumpulan data, kegiatan lapangan hingga penulisan hasil
akhir penelitian.
J. Sistematika Penulisan
Pada karya ilmiah ini, akan dijelaskan hasil penelitian dimulai dengan bab
pendahuluan. Bab ini meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, perumusan masalah, kegunaan masalah, tujuan penelitian,
metode penelitian, hipotesis, waktu dan lokasi penelitian, sampai terahir
kepada sistematika penelitian. Dilanjutkan dengan bab ke dua yang berisi
tentang kerangka teoritis yang terdiri dari beberapa definisi yang dikemukakan
oleh beberapa tokoh ahli.
Bab berikutnya, kami membahas secara keseluruhan tentang masalah yang diangkat,
yaitu tentang Etos, Fokus dan Kebudayan Suku jambi di Indonesia. Termasuk
didalamnya biodata dari para narasumber kami.
Bab keempat merupakan bab penutup dalam karya ilmiah ini. Pada bagian ini,
penulis menyimpulkan uraian yang sebelumnya sudah disampaikan, dan memberi
saran mengenai apa yang baiknya kita lakukan agar tetap memahami kebudayaan
dari setiap suku bangsa di indonseia.
BAB II
KERANGKA TEORITIS
Contoh Karya Tulis Ilmiah
A. Definisi Kebudayaan
1. Definisi Etimologis
Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi dan akal). Sedangkan,
dalam bahasa Inggris, kebudayaan berarti culture yang berasal dari bahasa Latin
colere yang artinya mengolah atau mengerjakan tanah atau bertani.
2. Definisi Konseptual
Edward B. Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terdapat
pengetahuan, kepercayaanm kesenian, moral, hokum, adapt istiadat, dan kemampuan
lainnya yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Selo Soemardjan dan Soelarman Soemadi
Kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta manusia.
Ralph Linton
Kebudayaaan adalah keseluruhan pengetahuan, sikap, dan pola perilaku yang
merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat
tertentu.
Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tingkah laku, dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia
dengan cara belajar.
3. Definisi Operasional
Kebudayaan adalah sekumpulan adat, tradisi, nilai, norma, dan tata cara hidup
yang dijalankan oleh suatu kelompok masyarakat dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Misalnya adapt dari orang tua ke anak-anaknya; setiap hari sabtu
minggu adalah hari untuk keluarga berkumpul. Tiddak ada kegiatan yang tidak
dilakukan bersama-sama. Pergi, makan, dan lain-lain dilakuan bersama-sama.
B. Definisi Masyarakat
1. Definisi Etimologis
Masyarakat sebagai terjemahan dari istilah society (dalam bahasa Inggris) yang
berasal dari bahasa Latin, yaitu societas yang berarti hubungan persahabatan
dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman,
sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit,
kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya memiliki perhatian dan
kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan.
2. Definisi Konseptual
Emile Durkheim
Masyarakat adalah suatu kenyataan obyektif individu-individu yang merupakan
anggota-anggotanya.
Max Weber
Masyarakat adalah suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh
harapan dan nilai-nilai dominan dalam warganya.
Karl Marx
Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita ketegangan organisasi ataupun
perkembangan adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terpecah secara
ekonomis.
Conrad Kottack
Masyarakat adalah hidup yang terorganisir di dalam kelompok.
Carol and Melvin Ember
Masyarakat adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu, bicara
dalam bahasa yang sama yang tidak secara umum dimengerti oleh orang-orang di
sekitarnya.
3. Definisi Operasional
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang hidup dalam suatu lingkungan yang
sama dengan cukup lama, mandiri, memiliki kebudayaan yang sama dan turut serta
memiliki kegiatan dalam lingkungan tersebut
C. Definisi Sosiologi
1. Definisi Etimologis
Menurut Auguste Comte, istilah sosiologi berasal dari kata socius dan logos.
Socius merupakan bahasa Latin yang berarti kawan atau teman. Sedangkan, logos
merupakan bahasa Yunani yang berarti kata atau berbicara. Jadi, sosiologi
memiliki arti berbicara mengenai masyarakat.
2. Definisi Konseptual
William Kornblum
Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku
sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai
kelompok dan kondisi.
Paul B. Horton
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaah pada kehidupan kelompok dan
produk kehidupan kelompok tersebut.
Selo Soemardjan dan Soelarman Soemadi
Sosiologi adalah ilmu kenasyarakatan yang mempelajari struktur social, proses
social termasuk perubahan social.
Pitirim Sorokin
Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari:
- Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam
gejala sosial, misalnya gejala ekonomi, agama, keluarga, dan moral.
- Hubungan dan pengaruh timbale balik antara gejala
sosial dan gejala non-sosial, misalnya gejala geografis dan biologis.
- Ciri-ciri umum semua jenis gelaja sosial yang lainnya
3. Definisi Operasional
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang hidup dalam suatu lingkungan yang
sama dengan cukup lama, mandiri, memiliki kebudayaan yang sama dan turut serta
memiliki kegiatan dalam lingkungan tersebut
BAB III
PEMBAHASAN
Contoh Karya Tulis Ilmiah
A. Unsur Kebudayaan
1. Sistem Agama
Sebagian besar masyarakat Jambi memeluk agama Islam, yang kemudian disusul
dengan agama Budha dan Kristen protestan. Mungkin ini juga karena dipengaruhi
oleh warga pendatang yang datang ke Jambi yang kebanyakan berasal dari
keturunan Cina atau TiongHua. Dalam tabel dibawah ini, dapat kita lihat
persentase agama yang dianut masyarakat Jambi.
2. Sistem Bahasa
Bahasa Jambi adalah salah satu anak cabang bahasa Austronesia yang digunakan
khususnya di wilayah Jambi bagian selatan, Provinsi Riau.
Ada dua kontroversi mengenai bahasa Jambi dengan Melayu. Sebagian pakar bahasa
menganggap ini sebagai dialek melayu karena banyaknya kesamaan kosakata dan
bentuk tuturan didalamnya. Sedangkan yang lain justru beranggapan, bahasa ini
merupakan bahasa mandiri yang berbeda dengan Melayu.
Orang Jambi senang menggunakan kata-kata arif serta pepatah-pepatah. Kata-kata
kiasan umumnya berpedoman pada alam sekitarnya. Ketinggian martabat seseorang
juga dapat ditandai dengan kemahirannya menggunakan kata-kata arif dan kiasan.
Mereka tidak mengenal adanya perbedaan bahasa yang menunjukkan stratifikasi
sosial dalam masyarakat.
Bila didengarkan dengan seksama, maka bahasa Jambi terdengar hampir serupa
dengan bahasa Padang, yang selalu diakhiri dengan kata ”o”. Hal ini mungkin
dikarenakan suku Jambi dan suku Padang terletak dalam satu pulau yang sama
yaitu, Kepulauan Sumatra.
3. Sistem Kekerabatan Bilateral
4. Sistem Mata Pencaharian
Mata pencaharian masyarakat Jambi adalah bertani, berladang dan melaut Di Jambi
sendiri kebanyakan daerahnya adalah berupa hutan. Sehingga mata pencaharian
mereka didominasi oleh para petani biasanya pula mereka yang bertani berasal
dari pedesaan. Dalam hal bertani, sama seperti kota-kota lainnya yang terletak
di daratan rendah, adalah bertanam padi pada lahan kosong.
Sedangkan dalam hal melaut, mencari ikan di sungai merupakan mata pencaharian
tambahan, begitu juga mencari dalam hal mencari hasil hutan. Usaha-usaha
tambahan ini biasanya dilakukan sambil menunggu panen atau menunggu musim tanam
berikutnya.
Karena di Jambi sendiri juga dihuni oleh masyarakat keturunan TiongHua, maka di
zaman sekarang ini banyak pula warga masyarakat kaeturunan Cina di Jambi yang
mencari pendapatan melalui proses berdagang. Ada yang berdagang mas, berdagang
sembako dan adapula yang berdagang bahan-bahan material.
5. Sistem Pengetahuan
Jambi memiliki adat istiadat yang berdasarkan hukum islam sehingga secara garis
besar segala pengetahuan dasar budaya Jambi bersumber pada ajaran Al-Quran.
Sistem pengetahuan mereka juga dipengaruhi oleh kepercayaan tradisional.
Pengetahuan dasar ini mereka terapkan pada segala aspek kehidupan, termasuk
kehidupan pertanian dan pengobatan.
Pengetahuan tentang pertanian mereka terapkan terhadap alam, terutama yang
berkaitan dengan musim.
Masyarakat Jambi terutama merka yang tinggal di pedalaman juga memakai
obat-obat tradisional dalam proses penyembuhan orang sakit. Mereka menggunakan
beberapa jenis tumbuhan alam dan minyak alami untuk dijadikan ramuan obat,
misalnya ramuan obat untuk menyembuhkan penyakit demam yang berupa daun
sitawar, sedingin, kumapai. Cekun, kunyit polai, dan jerangau. Di samping itu,
juga digunakan berbagai jenis jeruk, akar kayu, bunga-bungaan, kepala muda,
pinang, dll. Untuk bahan penangkal atau jimat kadang mereka menggunakan
sisa-sisa besi dan benang warna. Benda-benda ini baru dapat dijadikan obat dan
berkhasiat setelah dimantrai dukun. Hal ini dilakukan karena pengaruh dari
kepercayaan tradisional. Mereka percaya bahwa penyakit disebabkan oleh roh
jahat atau setan yang merasuk dalam tubuh. Cara penyembuhannya adalah dengan
mengusir roh tersebut yangbiasa dilakukan oleh dukun. Sambil mengobati orang
yang sakit itu, ia melakukan doa ritual. Biasanya ia membakar kemenyan sambil
mengucapkan jampi-jampi. Beberapa doa penyembuhan lainnya digunakan bahasa Arab
dan kadang-kadang ayat Al-Quran.
Bahkan, peristiwa melahirkan pun dapat ditangani dengan pengetahuan tradisional
yang mereka miliki. Perempuan yang siap untuk melahirkan anak diberi minuman
tradisional untuk memudahkan proses melahirkan. Sebetulnya, perempuan yang akan
melahirkan ditolong oleh 2 orang. Seorang yang mendorong anak dari kandungan
dan seorang yang menerima anak pada saat keluar dari kandungan. Walaupun
demikian, aturan medis modern menolak melahirkan anak seperti yang digambarkan
diatas, tetapi kelihatannya orang Jambi yang tinggal di pedalaman sudah cukup
lama menggunakan metode ini, tidak membahayakan kesehatan si perempuan atau si
anak.
Jenis Tumbuhan Yang Bermanfaat Bagi
Orang Rimba
- Tubo ubi √ Umbi
- Duku √ Buah
- Durian √ Buah
- Manggis √ Buah
- Aren √ Buah
- Petai √ Buah
- Bayih √ Batang
- Manau √ Batang
- Rotan sabut √ Batang
- Rotan tebu-tebu √ Batang
- Rotan gelang √ Batang
- Rotan balam √ Batang
- Bedaro putuh √ Akar
- Selasih √ Akar
- Sirih hutan √ daun
- Ketepeng √ Daun
- K. Sakit pinggang √ Kulit
- Pisang-pisang √ Batang
- Keduduk √ Buah
- Kayu pengasih √ Batang
Contoh Karya Tulis Ilmiah
2. Jenis (Species) Tumbuhan Obat-Obatan Yang Dimanfaatkan Orang Rimbo Sungai
Keruh Dan Sungai Serdang
- Bedaro Putih Euracum Equesitifilia - Jarang
- Kayu Bengkak Belum Terindentifikasi - Jarang
- Kayu Obat Kepala Belum Terindentifikasi - Jarang
(Sumber: Hasil Penelitian Kerinci
Seblat Integrated Conservation and Development Project
Kerjasama Pusat Penelitian IAIN Sulthan Thaha Syaufuddin Jambi Tahun 1999)
6. Sistem Teknologi (Peralatan dan perlengkapan hidup)
A. Busana Tradisional Melayu Jambi
Suku Melayu Jambi adalah sebutan bagi orang-orang Melayu yang mendiami daerah
sepanjang sungai Batang Hari, propinsi Jambi.
Dalam berbusana kaum wanita sehari-hari pada awalnya hanya dikenal dengan kain
dan baju tanpa lengan.
Sedangkan kaum prianya mengenakan celana setengah ruas yang melebar pada bagian
betisnya dan umumnya berwarna hitam, sehingga lebih leluasa geraknya dalam
melakukan kegiatan seharihari. Pakaian untuk pria ini dilengkapi dengan kopiah
sebagai penutup kepala.
Pada perkembangan berikutnya dikenal adanya pakaian adat. Pakaian adat ini
lebih mewah daripada pakaian sehari-hari yang dihiasi dengan sulaman benang
emas dan pemakaian perhiasan sebagai pelengkapnya.
B. Pakaian Adat Pria
Laki-laki suku Melayu Jambi dalam berpakaian adat mengenakan lacak di
kepalanya.Lacak ini terbuat dari: kain beludru warna merah yang diberi kertas
tebal di dalammnya agar menjadikannya keras. Tutup kepala ini memiliki dua
bagian yang menjulang tinggi, dengan julangan yang lebih tinggi pada bagian
depannya.
Sebagai hiasan terdapat lukisan flora dari daun, tangkai clan bunga yang akan
mekar. Bagian pinggir sebelah kanan diberi lukisan tali runci, yang diimbangi
oleh penempatan bungo runci di sebelah kiri. Bungo runci ini berwarna putih
dirangkai dengan benang, dapat berupa bunga asli atau tiruannya. Bajunya
disebut baju kurung tanggung berlengan panjang. Disebut tanggung karena
panjangnya hanya sedikit di bawah siku tidak sampai ke pergelangan tangan.
Hal ini mengandung makna seseorang harus tangkas clan cekatan dalam mengerjakan
sesuatu pekerjaan. Bahannya terbuat dari beludru warna merah diberi sulaman
benang emas. Bagian tengahnya terdapat motif kembang bertabur atau kembang
tagapo dan kembang melati, sedang bagian pinggirnya bermotifkan kembang berangkai
atau pucuk rebung. Penutup bagian bawah disebut cangge (celana).
Bahannya masih dari beludru yang dilengkapi dengan tali sebagai ikat pinggang.
Sudah menjadi kebiasaan di daerah Jambi mengenakan kain sarung songket yang
dililitkan di pinggul. Tutup dadanya disebut teratai dada, karena bentuknya
seperti bunga teratai dipasang melingkar leher sehingga menyerupai kerah. Kedua
tangan dihiasi gelang kilat bahu terbuat dari logam celupan berlukiskan naga
kuning.
Lukisan naga ini mengandung makna bila seseorang telah diberi kekuasaan
janganlah diganggu. Dikenakan pula selempang yang menyilang badan terbuat dari
songket warna merah keungu-unguan sebagai pasangan kain sarung dengan motif
bunga berangkai clan beranting. Bagian pinggangnya dihiasi dengan selendang tipis
warna merah jambu yang pada ujung ujungnya diberi umbai-umbai warna kuning.
Untuk memperkuat bagian pinggang ini digunakan pending berupa rantai dengan
sabuk sebagai kepala terbuat dari logam. Kelengkapan lainnya adalah keris clan
selop. Biasanya diselipkan di perut menyerong ke kanan melambangkan kebesaran
sekaligus untuk berjaga-jaga. Sedangkan selop atau alas kaki yang berbentuk
setengah sepatu berfungsi untuk melindungi kaki saat berjaalan.
C. Pakaian Adat Wanita
Busana untuk perempuan terdiri dari kain sarung songket clan selendang songket
warna merah. Bajunya disebut baju kurung tanggung bersulam benang emas dengan
motif hiasan bunga melati, kembang tagapo, dan pucuk rebung.
Tutup kepalanya disebut pesangkon yang terbuat dari kain beludru merah dengan
bagian dalam diberi kertas karton agar keras.
Ada juga yang menyebut duri pandan karena pada bagian depan tutup kepala ini
diberi hiasan dari logam berwarna kuning berbentuk duri pandan. Untuk lebih
memperindah diberi sulaman emas dengan motif bunga melati pecah.
Kelengkapan busana perempuan lebih banyak dibandingkan dengan yang dikenakan
oleh pria. Pada perempuan dikenakan anting-anting atau antan dengan motif
kupu-kupu atau gelang banjar. Kalungnya terdiri dari tiga jenis, yaitu kalung
tapak, kalung jayo atau kalung bertingkat dan kalung rantai sembilan. Pada
jari-jarinya terpasang cincin pacat kenyang dan cincin kijang atau capung.
Jumlah gelang yang dipakai pun lebih banyak meliputi gelang kilat bahu
masing-masing lengan dua buah. Masih ditambah dengan gelang kano, gelang ceper
dan gelang buku beban. Kesemuanya di pasang di lengan. Khusus untuk gelang buku
beban bahannya berasal dari permata putih. Sementara untuk kaki dikenakan
gelang nago betapo dan gelang ular melingkar. Disebut demikian karena bentuknya
yang menyerupai naga dalam dongeng sedang tidur clan ular yang melingkar
membentuk bulatan.
Sedangkan unsur-unsur kelengkapan yang lain seperti teratai dada (tutup dada),
pending dan sabuk (ikat pinggang), selendang, dan selop hampir sama dengan yang
dikenakan pria. Bedanya bentuk motif yang lebih besar pada teratai dada dan
pending.
Contoh Karya Tulis Ilmiah
D. Pakaian Baselang
Acara pada adat suku jambi dibedakan menjadi dua, kecil dan besar. Pembedaan
ini mempengaruhi pada variasi pakaian yang dikenakan, khususnya yang dikenakan
para gadis. Jika acaranya kecil maka pakaian yang dikenakan berfungsi ganda
sebagai pakaian upacara maupun bekerja.
Kelengkapannya dengan sarung warna merah yang dipakai sedikit di bawah lutut
(tanggung) dan baju kurung berlengan tanggung yang letaknya di luar kain,
-selendang warna merah dililitkan di kepala serta membawa perlengkapan lain
seperti ani-ani clan kiding (tempat padi).
Pada acara besar pakaian dibedakan untuk upacara dan bekerja. Dalam rangkaian
upacara tersebut terdapat hiburan sehingga pakaian yang dikenakan pun lebih
bagus.
Selendang songket yang dikenakan sebagai penutup kepala diberi sulaman benang
emas dan umbai-umbai di ujungnya.
7. Sistem Kesenian
Provinsi Jambi sangat kaya akan kerajinan daerah, salah satu bentuk kerajinan
daerahnya adalah anyaman yang berkembang dalam bentuk aneka ragam. Kerajinan
anyaman di buat dari daun pandan, daun rasau, rumput laut, batang rumput resam,
rotan, daun kelapa, daun nipah, dan daun rumbia. Hasil anyaman ini
bermacam–macam, mulai dari bakul, sumpit, ambung, katang–katang, tikar, kajang,
atap, ketupat, tudung saji, tudung kepala dan alat penangkap ikan yang disebut
Sempirai, Pangilo, lukah dan sebagainya. Kerajinan lainnya adalah hasil tenun yang
sangat terkenal, yaitu tenunan dan batik motif flora.
Salah satu kesenian yang cukup populer adalah seni Randai. Seni Randai
merupakan perpaduan antara Kaba, lagu, tari, dan sandiwara. Selain Randai, seni
yang cukup terkemuka adalah Rarak Godang, Kayat, Zikir, dan Kaba. Sedangkan
alat musik yang digunakan adalah calempong, ogung gong, dan gendang. Seni
sastra yang berkembang antara lain pantun, pepatah, dan Kayat.
Untuk memperkuat dan memelihara adat istiadat yang ada pada masyarakat Jambi,
ada berbagai kegiatan kesenian dan sosial budaya kerap di lakukan, antara lain:
- Tradisi Berdah (dilaksanakan saat terjadi bencana
dengan tujuan menolak bencana)
- Kenduri Seko (bertujuan untuk membersihkan pusaka dalam
bentuk keris, tombak, Al Kitab dalam bentuk Ranji–ranji Kuno)
- Mandi Safar (dilaksanakan pada hari Rabu di akhir bulan
Safar bertujuan untuk menolak bala)
- Mandi Belimau Gedang (dilaksanakan menjelang Ramadhan
dengan tujuan menyucikan dan mengharumkan diri)
- Ziarah Kubur (dilaksanakan menjelang Ramadhan dengan
tujuan mendoakan arwah leluhur)
Ada berbagai macam jenis tari-tarian, antara lain:
- Tari Sumbe (Tarian persembahan untuk para dewa)
- Tari Rangguk (Tarian anak pesta rakyat)
- Tari Musik Mumkin (Tari untuk permainan musik orang
buta)
- Tari Lesung Gilo (Tari untuk permainan lesung diiringi
mantra-mantra)
- Tari Bakisa (Tarian menumbuk padi)
- Tari Asik (Tarian untuk mengusir bala penyakit)
- Tari JapinTari HadrahTari RanggukTari Aek Sakotak.
Contoh:
Peralatan Tari Rangguk ( tarian tradisional dari Jambi )
1. Rebana
Berbagai ukuran. Jumlahnya bergantung jumlah pemain (biasanya 5—10 orang).
Dalam suatu pertunjukkan mereka duduk melingkar, menabuh rebana, berpantun dan
mengangguk-anggukan kepala.
2. Rangguk
Pada mulanya rangguk hanya dilakukan oleh kaum laki-laki. Biasanya di sore hari
dan bertempat di beranda rumah (setelah seharian bekerja di sawah atau kebun).
Tujuannya adalah sebagai pelepas lelah dan sekaligus hiburan. Kaum perempuan
tidak diperkenankan untuk melakukan tarian ini (tabu). Selaras dengan perkembangan
zaman, fungsi rangguk juga mengalami perubahan. Jika pada mulanya hanya sekedar
sebagai hiburan, maka kini menjadi sebuah tarian khusus untuk upacara
penyambutan tamu. Para pemainnya pun juga tidak lagi duduk secara melingkar,
tetapi berdiri (berbaris) sambil mengangguk-anggukkan kepala kepada setiap tamu
yang datang, melantunkan berbagai macam pantun selamat datang, dan mengiring
tamu sampai ke tempat yang telah ditentukan (depan pintu balai desa).
Kesenian dari jambi sendiri yangpaling dikenal oleh masyarakat luas adalah
Batik Jambi yang paling terkenal di daerah Sumatra. Tapi juga sering di ekspor
keluar negeri bahkan cukup terkenal pula di Indonesia.
B.Etos Kebudayaan
Etos kebudayaan adalah suatu kebudayaan yang seringkali memancarkan suatu watak
yang khas tertentu yang tampak dari luar, seperti yang tampak oleh orang dari
kebudayaan lain. Watak khas tersebut seruingkali terlihat dari gaya tingkah
laku, kegemaran, dan berbagai benda budaya hasil karya masyarakat tersebut. Di
Jambi sendiri etos kebudayaanya hampir serupa dengan suku-suku lain yang
tinggal di Pulau Sumatra, bisa kita lihat dari etos kebudayaan suku Batak,
yaitu cenderung keras, berbahasa kasar (kencang), dan berparas sangar. Tapi
terkadang ada juga yang mirip dengan etos dari suku padang yaitu, raut wajahnya
angkuh, dan tidak ramah, dan suka perhitungan (pelit).
Contoh Karya Tulis Ilmiah
C.Fokus Kebudayaan
Fokus kebudayaan adalah suatu unsur kebudayaan atau beberapa pranata tertentu
yang merupakan unsur pokok dalam kebudayaan mereka sehingga unsur itu disukai
oleh sebagian besar warga masyarakatnya dan dengan demikian mendominasi banyak
aktivitas dalam kehidupan masyarakat tersebut. Fokus kebudayaan jambi adalah
dapat dilihat dari segi sistem mata pencahariannya yaitu kebanyakan, bahkan
hampir semua masyarakatnya hidup sebagai petani.
D. Biodata Narasumber
Nama
: Juliana Tanjung
Jenis Kelamin : Female
Usia
: 23 Tahun
Agama : Budhha
Status
: Mahasiswi & karyawati
Suku Bangsa : Jambi - Chinese
Anak ke : Tiga
Dari
: Lima Bersaudara
Pendidikan : Trisakti University
Accounting, S1
Profesi : Karyawati
Jabatan : Accounting Staff
Lama bekerja : 1 Tahun
Nama : Farida
Jenis Kelamin : Female
Usia : 27 Tahun
Agama : Islam
Status : Menikah
Suku Bangsa : Jambi - Asli
Anak ke : Pertama
Dari : Dua Bersaudara
Pendidikan : Jambi University, S1
Informatika Teknologi,
Profesi : Karyawati
Jabatan : Head Of I.T
Lama Bekerja : 3 Tahun
Nama : Novi Permata Sari
Jenis Kelamin : Female
Usia : 20 Tahun
Agama : Budhha
Status : Mahasiswi
Suku Bangsa : Jambi - Chinese
Anak ke : Tiga
Dari : Tiga Bersaudara
Pendidikan : STIKOM LSPR
Public Relations
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen
Penelitian. Jakarat: Rineka Cipta.
Chodwich, bruce A., dkk. 1991. Terjemahan Dr. sulistia M.L., dkk. Metode
Penelitian Ilmu Pengetahuan. IKIP Semarang Press.
Rahmat, Jalahudin. 1984. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Karya
Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3S
Patmono, S.K. 1996. Teknik Jurnalistik Tuntunan Praktis untuk Menjadi Wartawan.
Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Sumber Lain:
http://www.tamanmini.com/anjungan/jambi/daerah
http://www.tekkomdik-sumbar.org/sjh_pdd_sumbar_pendh.html
Hasil wawancara langsung dari:
Juliana Tanjung
Novi Permata Sari
Farida
Bagaimana ? apakah contoh karya tulis ilmiah ang anda cari, sudah ketemu atau
belum ? mmaaf jika ada kekuarangan dalam karya ilmiah ini, jika kurang silahkan
anda diskusikan di kolom komentar, Oh ya Adapun tempat saya menemukan contoh
karya tulis imiah ini yaitu disini
CHAPTER 1
INTRODUCTION
1.1 Background of the study
The word “translation” is derived from the verb
“translate”, which is on Oxford Learners Dictionary means changing something
that is written or spoken into another language. From that verb, translation as
noun can be stated as a process or a result of changing that is written or
spoken into another language.
Translating is the act to translate a form of a
language into another language. Translating also means changing a written or
spoken source language to the target or receptor language, for example from
English to Indonesian, Japanese to Korean, French to English, etc. In
translating a language to another one, we cannot only translate word by word,
we just can do it if the source language is a single word but we must be
careful to the word choice anyway. Sometimes a single word has more than one
meaning. We should know what the word intends. And , of course, in a phrase,
sentence, paragraph, and a text which contain many words, we have to be more
and more careful in translating them. We cannot only use a bilingual dictionary
to help us but a kind of idiomatic bilingual dictionary is sometimes
needed as well. We must pay special attention to the word choice. We must
choose the right word to change it into the right one.
The writer choose the title “An error analysis in
translating noun phrases of the first year students in SMA Negeri 2 Muara Badak
in the 2011/2012 academic year” based on a reason. Translating something from a
source language into a target language is not easy because in translating there
are still some students think the notion that translation involves merely
replacing words in one language with words in another is probably the most
common one held by them. Particularly in translating noun phrase.
Indonesian English
Dia adalah seorang gadis cantik (NP)
She is a girl beautiful
From the example above as we can see that the
translation from Indonesian to English is completely incorrect because there
are some rules regarding The structure of English Noun phrases are not used.
So by this study the writer wants to investigate
about error in structure of English noun phrases in translating noun phrases of
the first year students of SMAN 2 Muara Badak in the 2011/2012 academic year.
1.2 Problems of study
Based on the background above the writer
formulates problems of study as in the following :
1. What are the
types of errors found in translating Noun Phrases of the first year students of
SMAN 2 Muara badak in the 2011/2012 academic year ?
2. Which types of
errors is frequently found in translating Noun phrases of the first year
students of SMAN 2 Muara badak in the 2011/2012 academic year ?
1.3 Purposes of the study
In accordance with the problems formulated sbove,
the writer was conducted to find out the following facts
1. To find out what are the types of errors found
in translating Noun Phrases of the first year students of SMAN 2 Muara badak in
the 2011/2012 academic year ?
2.To find out which types of errors is frequently
found in translating Noun phrases of the first year students of SMAN 2 Muara
badak in the 2011/2012 academic year
1.4 Significance of study
This study is expected to give significance for
three aspects. First, In translation learning. This study is about analyzing
translation from Indonesian to English of the first year students in SMA Negeri
2 Muara Badak. The writer hopes from this study will give us reference about
type of errors in translating noun phrases made by the students so in the
future we shall know that we must give more concern about it in teaching
English. Second, this study will be a reflection of the capability of students
of senior high school in translating noun phrase. The last, this study is
expected can be useful to the next researcher who wants to study about noun
phrase.
1.5 Scope and Limitation of the study
The scope and limitation of the study are as
follow:
1.This study focuses on error in structure of
English noun phrases when translating noun phrases in Indonesian to English of
the first year students in SMA Negeri 2 Muara Badak.
2.This research was held in SMA Negeri 2 Muara
Badak, especially for the first year students in 2011/2012 academic year.
3.The errors in structure of English noun phrases
were analyzed in students’ translation work.
1.6 The definition of key terms
The following definitions of key terms will be
employed in this study.
1. Structure here refers to the strucrute
items of English noun phrase. English noun phrase devided into two parts, they
are basic noun phrases and complex noun phrases. Basic noun phrase consist of
basic noun phrases with pronoun, and also basic noun phrases with determiners.
While, complex noun phrases consist of pre-modification and post modification.
2. Error is the situation of being wrong in
opinion, believe. feeling, and something incorrectly done through careless and
ignorance. Error in this study is violations in translating noun phrase of the
first year students of SMA N 2 Muara Badak.
3. Analysis is an investigation of the component
parts of a whole, relations, and cause effect in making up the whole, the way
to determine the conclusion was based on sets of observasion. In this study
analysis was the activity of reseascher in investigating the error in
translating noun phrase.
4. Error analysis is an investigation to find out
the errors in structure of English noun phrases which made by students in
translating noun phrases.
5. Types of errors here refers to the errors of
each items in structure of English noun phrases which made by students. Those
errors include error in using pronoun, error in using determiner, error
in pre-modification, and error in post-modification.
6. Translation is the process to change a
language from one to another and the result must have same meaning from the
original one.
7. Noun is a word or a group of words used
as the name of a class of people, places, or things, or of a specific person,
place, or thing.
8. Phrase is a group of words that functions as a
single unit in the syntax of a sentence, but there is no subject and verb.
9. Noun phrase is a phrase whose head is a noun
or pronoun.