Rabu, 11 Juli 2012


I Bahasa Indonesia : contoh karya tulis ilmiah
Pada akhir perkuliahan bahasa Indonesia I ada sebuah tugas akhir yaitu membuat sebuah karya tulis. Karya tulis yang baik tentu juga disusun dari sistematika penulisan karya tulis yang baik pula. dibawah ini saya sajikan kiriman contoh karya tulis ilmiah dari Nofiana Pratiwi, mahasiswa  UPY angkatan '09. semoga bermanfaat.


PERAN BPK DALAM MENGATASI
ALOKASI DANA PENDIDIKAN 

BAB I
PEDAHULUAN
 
Latar Belakang Masalah
      Badan Pengawasan Keuangan merupakan badan yang bertugas untuk mengawasi penggunaan dana pendidikan terutama Bantuan Operasional Sekolah (BOS)yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara yang dialokasikan di sekolah-sekolah. Bantuan Operasional Sekolah merupakan salah satu dana yang dikucurkan oleh pemerintah guna meningkatkan  mutu pendidikan di Indonesia yang makin memburuk saat ini.
      Dana BOS ini merupakan dana yang bermanfaat bagi masyarakat dan sangat diharapkan oleh mereka untuk biaya pendidikan. Tetapi dengan semakin pintarnya orang yang tak berhati dan semakin butuhnya ekonomi yang makin mendesak mereka dengan jalan-jalan yanng mereka lakukan dana tersebut banyak yang diselewengkan oleh mereka untuk sesuatu yang tidak berhubunngan dengan pendidikan. Sedangkan para koruptor-koruptor tersebut tidak memikirkan orang-orang di bawah mereka yang membutuhkan untuk kualias pendidikan mereka.
      Dalam rangka untuk kualitas pendidikan di Indonesia saat ini pemerintah berusaha untuk memperbaiki system pendidikan di Indonesia salah satu cara adlalah dengan mengalokasikan dana kedada sekolah-sekolah terutama SD/MI, SMP/MTS. Titapi dana tersebut tidak semestinya digunakan pada umumnya untuk sekolah-sekolah terten tu,sehingga walaupun ada dana yang diberikan pemerintah terhadap sekolah-sekolah tetapi masih ada sekolah yang memungut biaya untuk pembelian buku dan sebagainya kepada orang tua wali.
      Sehingga banyak para wali murid memprotes sebagian sekolah yang memintai dana kepada mereka. Oleh kerena itu untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan pemerintah membentuk Badan Pengawasan Keuangan yang bertugas untuk mengawasi alokasi dana pendidikan. Yang bertugas mengatur jalannya penggunaan dana yang berfungsi untuk meningkatkat kualitas pendidikan. 
Rumusan Masalah
Mengetahui bagaimana sejarah BPK di Indonesia?
Apa tujuan BPK?
Bagaimana kondisi pendidikan di Indonesia
Apa peran BPK dalam mengawasi alokasi dana pendidikan?
Bagaimana cara mengatasi masalah dana pendidikan di Indonesia? 
Tujuan Pembahasan
Mendeskripsikan sejarah BPK
Mendeskripsikan wewenang BPK
Mendeskripsikan tujuan BPK
Mendeskripsikan kondisi pendidikan di Indonesia
Mendeskripsikan peran BPK dalam mengawasi alokasi dana pendidikan
Mendeskripsikan sollusi untuk mengatasi masalah dana pendidikan di Indonesia 
Manfaat Pembahasan
Bagi pemerintah : dapat meningkatkan pengawasan terhadap pendidikan yang makin memprihatinkan dan meningkatkanmutu pendidikan yang ada di Indonesia.
Bagi Guru : dapat meningkatkat keproifesionalannya setelah mengetahui kondisi pendidikan di Indonesia yang mankin memprihatinkan.
Bagi Mahasiswa : bisa dijadikan sebagai bahan kajian belajar dalam rangka meningkatkan prestasi diri pada khususnya dan meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya






 
BAB II
PEMBAHASAN
 
Sejarah BPK
      Telah ditetapkan Surat Penetapan Pemerintah No. II/OEM tanggal 28 Desember 1946 tentang pembentukan Badan  Pemeriksa Keuangan, pada tanggal 1 Januari 1947 yang b erkedudukan sementara di kota Magelang. Yang mana pada waktu itu hanya mempunyai 9 orang pegawai Badan Pemeriksa kauangan dan sebagai Ketua Bdan Pemeriksa Keuangan pertama yaitu R. Soerasno.
      Dalam Penetapan Pemerint6ah No. 6/1948 tanggal 6 November 1948 tempat Kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan dipendahkan dari Magelang ke Yogyakarta. Negara Republik Indonesia yang ibukotanya di Yogyakarta tetap mempunyai Badan Pemeriksa Kauangan sesuai pasal 23 ayat (5) UUD 1945.
      Kemudian dengan dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia Serikat (RIS) berdasarkan Piagam Konstitusi RIS tanggal 14 Desember 1949, maka Dewan Pengawasan Keuangan di Bogor yang merupakan alat perlengkapan negara RIS, sebagai ketua diangkat R. Soerasno mulai tanggal 31 Desember 1949, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Badan Pemeriksa Keuangan di Yogyakarta.
      Dengan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950, maka Dewan Pengawas Keuangan RIS yang berada di Bogor sejak tanggal 1 Oktober 1950 digabung dengan Badan Pemeriksa Keuangan berdasarkan UUDS 1950 dan berkedudukan di Bogor.
      Seiring dengan perkembangan sejarah Indonesia, BPK RI mengalami berbagai perkembangan. Alam masa reformasi, BPK RI telah mengmbil lanngkah untuk meningkatkan mutu hasil pemeriksaan. Perwakilan III BPK RI di Yogyakarta memiliki lingkup pemeriksaan yang terlalu besar meliputi wilayah Propinsi Juawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT. Sejalan degan misi BPK RI yang memiliki perwakilan di setiap provinsi, maka organisasi BPK Ri mengalami penyesuaian. Penyesuaian tersebut antara lain denagn ditetqapkannya surat keputusan BPK Ri Nomor 18/SK/I-VIII.3/6/2002,tanggal 7 Juni 2002 dengan dibentuknya Perwakilan IV BPK RI di Denpasar.
      Pada tanggal 15 juli 1959 dikeluarkan Dekrit Presiden RI yang menyatakan berlakunya kembali UUD 1945. Dengan Demikian Dewan Pengawas Keuangan  berdasar UUD 1950 kembali menjadi Badan Pemeriksa Keuangan berdasarkan Pasal 23 (5) Uud 1945. Meskipun Badan Pemeriksa Keuangan berubah-ubah namun landasan pelaksanaan kegiatan masih tetap menggunakan ICW dan IAR.
      Akhirnya oleh MPRS dengan ketetapan No.X/MPRS/1966 kedudukan BPK RI dikembalikan pada posisi dan fungsi semula sebagai Lembaga Tinggi Negara.Sehingga UU yang mendasari tugas BPK RI perlu diubah yang akhirnya baru direalisasikan pada tahun 1973 dengan UU No. 5 Tahun 1973 Tentyang Bdan Pemeriksa Keuangan.
Dalam era Reformasi sekarang ini, Badan Pemeriksa Keuangan telah mendapatkan dukunagan konstitusional dari MPR RI dalam sidang Tahunan Tahun 2002 yang memkperkuat kedudukan BPK RI sebagai lembaga pemeriksa eksternal di bidang Keuangan Negara.nggunakan dana tersebut untuk kepentingan pribadi. 
B.Wewenang BPK
      BPK merupakan Badan Pengawas Keuangan yang dibentuk pemerintah.Badan ini bertugas untuk melakukan audit keuangan negara baik dalam bidang pendididkan maupun kenegaraan. Badan ini berperan dalam menjaga keuangan negra agar tidak terjadi penyelewengan dana, terutama dana pendidikan yang sedang kita bahas saat ini. Dikarenakan ekonomi Indonesian saat ini yang semakin mendesak sehinnga masyarakat yang bertangan usil melakukan usaha dengan segala cara dan upaya supaya ekonomi mereka terpenuhi. Untuk itu mereka menghalalkan segala cara untuk menggunakan dana tersebut untuk kepentingan pribadi dan tidak sesuai dengan diadakan alokasi dana pendidikan. Sehingga pemerintah melakukan upaya untuk mengadakan pengawassan dengan membentuk BPK (Badan Keuangan Negara) Yang mana BPK tersebut memiliki wewenang, diantaranya :
Melakukan audit apabila ada indikasi penyelewengan keuangan daerah dan negara.
Melakukan pengauditan laporan keuangan setelah 60 hari.
Memeriksa laporan keuangan di setiap daerah.
Melaporkan hasil audit ke DPR kemudian ke KPK untuk ditidaklanjuti. 
      Untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat diperlukan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) yang harus bekerjasama dengan BPK agar apat mengelola dan mengaudit keuangan dengan hasil yang seimbang. BPKP ini selain melakukan pengawasan terhadap keuangan, juga bertugas untuk melakukanpengawasan terhadap pembangunan negara, sehinngga BPKP sangat berperan terhadap BPK dalam menangani kasus penyelewengan dana, Oleh karena itu tugas BPK sangat membantu untuk memberantas korupsi yang bertugas untuk membantu pemerintah dan BUMN dalam mendorong pemerintah untuk meningkatkan keuangan daerah.
      Dalam melaksanakan pemeriksaan laporan keuangan daerah BPK harus melakukan audit dan memberlakukan suatu opini yaitu wajar tanpa pengecualian, Sehingga dalam memeriksa laporan keuangan. BPK harus memeriksa neraca, aliran, serta anggaran negara. Jenis pemeriksaan BPK menurut pasal 4 UU 15/2004adalah lapoaran keuangan antara pemeriksaan keuanangan LKPD, pemeriksa kinerja yaitu tingkat efisiensi, ekonomi, dan efektifitas. Laporan keuangan ini harus selalu dilaporkan setiap waktu tertentu yang ditetapkan oleh negara. 
Tujuan BPK
      Selain BPK mengadakan pengawasan BPK pun memiliki suatu tujuan yang hendak dicapai.
Tujuan BPK tersebut diantaranya adalah :
Menanggulangi penyelewengan dana untuk pembangunan daerah.
Menghapus penyelewengan dana untuk pembangunan daerah.
Mengawasi dan memeriksa setiap laporan keuangan setiap daerah.
Merencanakan laporan keuangan yang akurat sehingga masyarakat dapat menilai kinerja pemerintah.
Membangun transparasi, akuntabilitas, dan partisipasi terhadap pen gelolaan keuangan negara dan daerah. 
Dengan selalu melakukan pengawasan dan melaporkan hasil laporan pengawasan maka tujuan BPK dapat tercapai sesuai apa yang diharapkan oleh negara. Sehingga sebagai satu-satunya lembaga yang bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, perubahan-perubahan dalam penyelenggaraan negara akan sangat mempengaruhi posisi BPK
Perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara antara lain :
1. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memiliki pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan transparan dalam mengelola keuangan negara.
2. Kewajiban Pemerintah Pusat dan Daerah untuk menyusun laporan keuangan sebagai wujud akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945, BPK mempunyai kewajiban dan mandat untuk melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan tersebut.
3. Pemberian otonomi kepada daerah dalam melakukan pengelolaan keuangan daerah dan juga keuangan Pemerintah Pusat. Pengelolaan keuangan negara yang sebelumnya terpusat di ibukota negara menjadi tersebar di masing-masing provinsi dan kabupaten/kota. 
D. Kondisi Pendidikan di Indonesia 
      Pendidikan dalam konteks upaya merekonstruksi suatu peradaban merupakan salah satu kebutuhan (jasa) asasi yang dibutuhkan oleh setiap manusia dan kewajiban yang harus diemban oleh negara agar dapat membentuk masyarakat yang memiliki pemahaman dan kemampuan untuk menjalankan fungsi-fungsi kehidupan selaras dengan fitrahnya serta mampu mengembangkan kehidupannya menjadi lebih baik dari setiap masa ke masa berikutnya.
      Pendidikan sangatlah berguna dan penting bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan bagi pemerintah pendidikan sangatlah penting karena pendididkan dianggap oleh pemerinntahat menjadikan generasi penerus menjadi terdidik dan menjadi generasi yang dapat diandalkan. Dan dapat memenuhi standar lapangan pekerjaan yang diperlukan perushaan.
      Tetapi pada kenyataannya kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun.
      Yang kita rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan didalam mutu pendidikan. Baik pendidikan formal maupun informal. Dan hasil itu diperoleh setelah kita membandingkannya dengan negara lain yang semakin hari mengalami perkembangan.
      Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa dan untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap manusia. Sehinnga orang yang terdidik lebih bisa terarah kekehidupan yanng lebih baik dan maju. Sehingga pendidikan yang mereka peroleh dapat digunakan untuk memperbaiki diri demi terpenuhinya lapangan pekerjaan yang semakin hari dituntut adanya pegawai yanng berpendidikan dan berkhualitas.
      Oleh karena itu, kita seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan negara-negara lain.Bagi kaum pelajar seperti kita, kita dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia dengan cara keikut sertaan kita dalam berpartisipasi dalam kegiatan dikampus, misalnya: mengikuti kegiatan-kegiatan yang dapat bermanfaat bagi kita dan kampus. Dan kita harus tetap belajar demi mengalahkan persaingan pendidikan di Indonesia agar semakin berkualitas.
      Di dalam masyarakat pun kita juga harus ikut berpartisipasi dalam kegiatan kepemudaan didesa, karena dengan orang mendirikan kegiatan kepemudaan di desa kita menerapkan semua pendidikan yang kita dapat di kampus. Yang mana dapat kita terapkan dan kita dapat belajar menjadi seorang pemimpin dan menambah pengalaman juga kita dapat mengajarkan kaum-kaum muda penerus kita.
      Setelah kita amati, nampak jelas bahwa masalah yang serius dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal. Permasalahan dalam pendidikan, anatara lain :
1. Rendahnya sarana fisik, 2. Rendahnya kualitas guru, 3. Rendahnya kesejahteraan guru, 4. Rendahnya prestasi siswa, 5. Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, 6. Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan, dan 7. Mahalnya biaya pendidikan. 
      Saat ini perhatian pemerrintah terhadap masalah pendidikan di Indonesia masih sangat minim. Hal ini terbukti dengan terlihatnya beragam masalah pendidikan yang rumit yang sangat perlu dipecahkan oleh pemerintah. Contoh masalah pendidikan yang timbul akibat kurangnya perhatian pemerintah terhadap pendidikan di Indonesia, antara lain :
   a.Kualitas siswa makin rendah,
Dikarenakan kuallitas siswa yang semakin rendah sehingga terjadi menurunya kualitas orang yang berpendidik di dunia kerja. Banyak orang yang belajar/sekolah asal sekolah, sehingga tidak serius dalam belajar. Dan cara mereka mendapatkan kerja hanya dengan uang. Sehingga kualitas kerja tidak sesuai yang mereka haraapkan.
  b.. Kurangnya pengajar profesional.
Kekurangan pengajar yang profesional ini disebabkan karena banyaknya orang yang ingin menggunakan kesempatan mencari kerja hanya denngan uanng, tes yanng mereka gunakan hanyalah sebaga formalitas semata. Bagi mereka uanglah yang paling utama, kepintaran nomor 2. Sehingga dalam mereka menuntut ilmu dulu hanya menuntut tapi tak serius dalam menuntut.

   c..Aturan UU pendidikan kacau.
Aturan pendidikan ini kacau karena kurangnya refisi pemerintah dalam menangani undang-undang. Dan hal ini karena pemerintah kuranng peduli terhadap undang-undang pendidikan.
Terdapat beberapa masalah pendidikan yang perlu kita cermati, antara lain : 
Rendahnya kualitas SDM pendidikan.
Kualitas SDM di Indonesia saat ini semakin rendah sehingga daya saing dengan dunia semakin mudah dan semakin tertinggal.
Rendahnya sistem pendidikan yang kita pakai.
Rendahnya sistem pendidikan yang kita pakai disebabkan karena dan sarana pendidikan yanng ada.
Banyaknya pelajar yang masih dalam taraf mengahafal.
Hal ini terjadi karena kurangnya pemberian pengertian seorang guru yang gala kemampuaseharusnya seorang guru memberikan sebuah pengertian, kalau kita belajar dengan cara menghafal.maka itu akan mudah hilang dan lupa apa yang kita pelajari dan kita dapat.
      Hal tersebut dapat diselesaikan dengan menempuh langkah atau tindakan yang bersifat menyeluruh dan dapat bermanfaat bagi semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat, yang tidak hanya memperhatikan kenaikan anggaran. Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa banyak sarana pendidikan di daerah-daerah pinggiran yang belum memadahi. Sehingga program wajib belajar sembilan tahun terbengkalai yang mengakibatkan anak-anak Indonesia masih banyak yang putus sekolah.Disebabkan anak putus sekolah sehingga mereka harus melangsungkan hidupnya untuk mencukupi segala kebutuhan.misalnya dengan menngamen, meminta-minta, dan sesuatu lainnya yang mereka lakukan dengan mendayagunakan tenaga mereka demi tercukupinya kehidupan yang mereka jalani.
      Untuk mengatasi masalah-masalah pendidikan, perlu usaha keras dari pelajar, pengajar, dan pemerintah sebagai pihak pemegang berwenang dan pengelola dana. Sehingga untuk meningkatkan alokasi dana pendidikan yang memadai dengan meletakkan pembangunan pendidikan sebagai prioritas utama. Selain dengan cara itu pemerintah juga dapat meninngkatkan kesejahteraan dan penghargaan terhadap peran guru sebagai pilar utama pendidikan dan pembangunan pedidikan.
      Kondisi ideal dalam bidang pendidikan di Indonesia adalah tiap anak bisa sekolah minimal hingga tingkat SMA tanpa membedakan status karena itulah hak mereka. Namun hal tersebut sangat sulit untuk direalisasikan pada saat ini. Oleh karena itu, setidaknya setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam dunia pendidikan. Jika mencermati permasalahan di atas, terjadi sebuah ketidakadilan antara si kaya dan si miskin. Seolah sekolah hanya milik orang kaya saja sehingga orang yang kekurangan merasa minder untuk bersekolah dan bergaul dengan mereka. Ditambah lagi publikasi dari sekolah mengenai beasiswa sangatlah minim.
      Sehingga pemerintah mengupayakan sekolah gratis, agar setiap anak dapat sekolah. Terutama bagi anak yanng kurang mampu dan kesulitan untuk menncukupi kebutuhan hidup yang menyebabkan mereka teerbenngkalai dalam menuntut ilmu. Sebenarnya mereka anak-anak jalanan sangat menginginkan sebuah pendidikan untuk meningkatkan hidup mereka,tapi karena keadaan ini mereka harus berusaha mencari uanng dengan cara demikian.

E. Alokasi Dana Pendidikan
      Pemerintah saat ini mempunyai kepedulian teerhadap dunia pendidikan yang ada di Indonesia untuk memajukan kualitas. Karena keadaan pendidikan di Indonesia yang makin memburuk maka dari itu pemerintah berupaya untuk memperbaiki keadaan pendidikan dengan berbagai langkah, walaupun langkah dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah masih minim dan belum merata. Apalagi mengacu pada rangkaian agendanya dalam UU, semisal UU Sisdiknas terdahulu. Di mana UU hanya jadi tameng dari ketidakmampuan dalam menjalankan praktik, yang sampai saat ini sebenarnya sangat diharapkan dan bukan sekedar janji yang diberikan pemerintah terhadap masyarakatnya.
  Salah satu kepedulian pemerintah terhadap dunia pendidikan adalah dengan pengadaan dana pendidikan salah satunya adalah deangan alokasi dana pendidikan."Alokasi dana pendidikan ini dinilai paling tinggi dalam bidang pendidikan dari pada dalam bidang lain. Dari Rp 78,5 triliun pada tahun 2007 naik menjadi Rp 154,2 triliun pada tahun 2008. Bahkan, pada APBN 2009 anggaran pendidikan 20 persen telah dipenuhi,"
      Dana ini, dialokasikan untuk memperbaiki gedung sekolah dan membangun sekolah baru terutama di daerah-daerah yang belum teralokasi oleh pendidikan. Secara teknis pemerintah telah memberikan dana hibah dalam bentuk program bantuan operasional sekolah yang disalurkan melalui pihak-pihak tertentu. Target jangka pendek dari kebijakan ini adalah mewujudkan program wajib belajar sembilan tahun secara efektif dengan biaya terjangkau.
      Dana Operasional Sekolah ini merupakan dana yang sangat bermanfaat bagi masyarakat terutama manyarakat yang memiliki ekonomi yang kurang.Dengan adanya dana ini para anak yanng menginnginkan untuk sekoalah dapat sekolah dengan adanya sekolah gratis yang diberikan oleh pemerintah. Pemerintah melakukan berbagai upaya bagaimana yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di Indonesia walaupun usaha yang dilakukan oleh pemerintah masih sangat minim, terbatas, dan belum merata. 
F. Bantuan Operasional Sekolah
      Bantuan Operasional Sekolah meraupakan dana yang diberikan permerintah kepada masyaraakat melalui sekolah-sekolah. Bantuan Operasional sekolah secara konsep mencanngkup komponen untuk biaya operasional non personel hasil study Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendididkan Nasional.
      Namun karena biaya rata-rata pendidikan yang digunakan adalah rata-rata nasional, maka penggunaan BOS dimungkinkan untuk membiayai beberapa kegiatan lain yang tergolong dalam biaya personil dan biaya investasi. Oleh karena itu keterbatasan dana BOS dibatasi dari pemerintah pusat.
Dana BOS dapat digunakan untuk :
Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka Penerimaan Siswa Baru   
Pembelian buku referensi untuk dikoleksi di perpustakaan.
Pembelian buku teks pelajaran untuk perpustakaan.
Membiayai kegiatan pembelajaran remedial, pembelajaran pengayaan, olah raga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja dan sejenisnya.
Membiayai ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan laporan hasil belajar
Membeli bahan-bahan habis pakai.
Membayar langganan daya dan jasa.
Membayar biaya perawatan sekolah
Membayar honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan honor.
Memberi bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghapi masalah biaya transport dari dan ke sekolah.
Pembelian personal komputer untuk kegiatan belajar siswa. 
      Dana BOS ini diharapkan oleh pemerintah agar penggunaan sesuai dengan apa yang diharapkan sesuai tujuan yang hendak dicapai oleh pemerintah pada umumnya. Dana Bos ini merupakan dana yang dialokasikan pemerintah untuk masyarakatnya untuk memenuhi kebutuhan pendidikan [dan digunakan untuk meringankan bagi mereka yang sangat minim dalam kehidupan ekonimi mereka sedangkan anak-anak mereka sangat memerlukan pendidikan dan sangat ingin maju untuk memperbaiki hidup mereka.

G. Kendala Dana BOS
      Bantuan Operasional Sekolah yang merupakan bagian dari dana kompensasi kenaikan harga BBM juga masih menemui kedala. Hal ini ditunjukkan dengan terhambatnya penyaluran dana di sekolah . Padahal pemerintah menargetkan program tersebut selesai bulan September ini. Kendala yang dihadapi daerah di antaranya mengenai klasifikasi data-data mengenai jumlah penerima dana BOS. Yang akan segera diterjunkan oleh pemerintah.
      Meskipun dana BOS merupakan dana yang sangat diperlukan dan selayaknya digunakan untuk membiayai dana pendidikan tapi saat ini masih banyak orang yang menggunakan dana tersebut untuk sesuatu yang tidak berhubungan dengan pendidikan. Orang tersebut bisa saja kita sebut sebagai koruptor. Selain kendala tersebut bisa juga terjadi kendala berkurangnya uang yang dialokasikan oleh pemerintah sebelum jatuh ketangan yang berhak.
      Dengan adanya kendala-kendala tersebut diatas maka pemerintah melakukan upaya untuk membentuk satuan pengawasan yang bertugas untuk mengawasi alokasi dana pendidikan yang disalurkan pemerintah dengan membentuk Badan Pengawasan keuangan.  
H. Tujuan dan Sumber Pendidikan.
      Pendidikan merupakan usaha manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang didapat baik dari lembaga formal maupun informal dalam membantu proses transformasi sehingga dapat mencapai kualitas yang diharapkan. Agar kualitas yang diharapkan dapat tercapai, diperlukan penentuan tujuan pendidikan.
      Tujuan pendidikan inilah yang akan menentukan keberhasilan dalam proses pembentukan pribadi manusia yang berkualitas dan berdaya guna, dengan tanpa mengesampingkan peranan unsur-unsur lain dalam pendidikan. Dalam proses penentuan tujuan pendidikan dibutuhkan suatu perhitungan yang matang, cermat, dan teliti agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Oleh karena itu perlu dirumuskan suatu tujuan pendidikan yang menjadikan moral sebagai basis rohaniah yang amat vital dalam setiap peradaban bangsa
       Pendidikan mempunyai ikatan antara tanggung jawab dan proses pembelajaran serta hasil yang dapat menjadi kesatuan utuh yang saling melengkapi. Mendidik adalah kegiatan memberi pengajaran, membuat seorang memahami, dan dengan pemahaman yang dimiliki peserta didik dapat mengembangkan potensi diri dengan menerapkan apa yang dipelajari. Proses itu dapat berlangsung seumur hidup dan pencapaian tujuan pendidikan tidak akan berhenti saat kehidupan seseorang berakhir.
      Sekolah menjadi penyelenggara pendidikan yang berhak menentukan sendiri indikator-indikator bagi setiap kompetensi dasar dari semua mata pelajaran yang dimuat oleh KTSP dalam kurikulum saat ini. Sehingga pemerintajh menerapkan atyuran aruran dalam setiap kurikulum yangh ada baik itu untuk siswa maupun un tuk pengajar.
      Tujuan pendidikan sejati tidaklah hanya mengisi ruang-ruang imajinasi dan intelektual anak, mengasah kepekaan sosialnya, ataupun memperkenalkan mereka pada aspek kecerdasan emosi tapi lebih kepada mempersiapkan mereka untuk melayani Tuhan dan sesama untuk pencapaian yang lebih besar bagi kekekalan.
      Keutamaan manusia terletak pada kemampuan akal pikirannya / kecerdasannya. Dengan kemampuannya ini manusia mampu mengembangkan diri dalam kehidupan yang semakin berkembang. Sehingga pengembangan diri harus mencapai kemajuan dalam kehidupan sehingga sangat memerlukan apa yang kita sebut dengan pendidikan. Pendidikan sudah ada sejak adanya peradaban yang diawali dengan proses kependidikan dalam lingkup yang masih terbatas.
      Sejalan dengan perkembangan dan tuntutan jaman maka diperlukan satu pendidikan yang dapat mengembangkan kehidupan manusia dalam dimensi daya cipta, rasa dan karsa. Dimana ketiga hal tersebut di atas akan menjadi motivasi bagi manusia untuk saling berlomba dalam mencapai kemajuan sehingga keberadaan pendidikan menjadi semakin penting dan sangat berpengaruh. Yang pada akhirnya menjadikan pendidikan sebagai kunci utama kemajuan hidup manusia dalam segala aspek kehidupan. 
I. Peran BPK dalam Mengawasi Dana Pendidikan di Indonesia
      BPK RI merupakan lembaga tinggi negara yang mendapatkan amanah untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Adanya amandemen ketiga UUD 1945, serta paket Undang-undang keuangan negara yaitu UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; serta UU no. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan sebagai pengganti UU No. 5 Tahun 1973 tentang BPK; telah memperkokoh eksistensi BPK RI sebagai satu-satunya lembaga tinggi negara yang bertugas sebagai auditor eksternal pemerintah.
      Upaya untuk meningkatkan pendidikan telah dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan pengadaan BOS (Bantuan Operasional Sekolah) di setiap sekolah-sekolah. Dan dana Bos tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat.
      Secara umum BPK RI memiliki peran aktif dalam mewujudkan tata kelola keuangan negara yang akuntabel dan transparan, BPK RI mewujudkan peran aktif tersebut dengan menuangkannya dalam rencana strategis yang terdiri dari:
mewujudkan BPK RI sebagai lembaga pemeriksa keuangan negara yang independen dan profesional dalam semua aspek tugasnya untuk menuju terwujudnya akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan negara;
memenuhi semua kebutuhan dan harapan pemilik kepentingan, dalam hal ini DPR, DPD, dan DPRD sertamasyarakat pada umumya;
mewujudkan BPK RI sebagai pusat regulator di bidang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara; dan
mendorong terwujudnya tata kelola yang baik atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
      Pada tahun 2007 memasuki tahun kedua bergulir dana BOS, manfaat sudah terlihat nyata, bukan hanya masyarakat pendidikan tetapi juga masyarakat luas yang telah menerima dampak positif dari dana yang dikucurkan Pmerintah Pusat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh tanah air.
      Sesungguhnya BOS ini adalah bantuan operasional sekolah,bukan biaya operasional sekolah. Dengan syarat tertentu yaitu harus ada transparasi kepada semuastake holder sekolah, yaitu Kepala Sekolah, Guru, dan tokoh masyarakat.
      Banyak manfaat yang dapat diambil terutama dengan adanya BOS yang diberikan pemerintah dapat meningkatkan APK kita, SD/MI, kemudian juga SMP/MTS, sehingga sangat membantu turutama untuk menuntaskan wajar diknas 9 tahun.
      Dalam penggunaan dana BOS pun harus melalui langkah-langkah untuk menuju perbaikan yaitu semacam monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara terus menerus dan kontinou jangan sampai dana BOS diselewengkan atau dipergunakan tidak sesuai dengan aturan
      Untuk antisipasi penyelewenngan dana BOS maka dari itu pemerintah membentuk Badan Pengawasan Keuangan .Badan ini ikut mengawasi penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang berasal dari Anggaran Pendapat Belanja Negara. Pengawasan ini terutama di dalam audit alokasi pemanfaatan dana BOS di sekolah-sekolah.
      Meskipun BPK RI menjadi lembaga tinggi negara yang bertugas sebagai pemeriksa eksternal dari pemerintah bukan berarti keuangan maupun kinerja BPK RI tidak perlu diperiksa. Untuk menjaga independensi kredibilitas BPK RI sebagai pemeriksa eksternal pemerintah, BPK RI menyerahkan urusan pemeriksaan keuangannya kepada Kantor Akuntan Publik yang sudah ditunjuk oleh anggotanya. Sedangkan untuk pemeriksaan kinerja dari BPK RI itu sendiri diserahkan kepada BPK dari negara lain dalam bentu preview berdasarkan pertimbangan DPR, untuk tahun ini BPK RI diperiksa oleh BPK Belanda (Algemene Rekenkamer).
      BPK RI berbeda dengan lembaga-lembaga pemeriksa lainnya, tetapi bertugas memeriksa seluruh eleman-eleman pemerintahan. Dalam menjalankan tugas pemeriksaan, wewenang BPK RI terbatas hanya melakukan pemeriksaan, selebihnya tidak. Pemeriksaan yang dilakukan BPK RI itu sendiri terdiri dari 3 jenis yaitu:
Pemeriksaan keuangan.
Keuangan negara biasanya rutin diperiksa oleh BPK misalnya melakukan pemeriksaan keuangan setiap 60 hari sekali.
Pemeriksaan kinerja.
Pemeriksaan kinerja ini dapat dilakukan misalnya dengan selalu mengapsen pegawai, dan pemeriksaan absen ditinjau tiap bulan sekali.
Pemeriksaan dengan tujuan tertentu.
Pemeriksaan keuangan dilakukan dengan tujuan tertentu sesuai dengan apa yang diharpkan pemerintah Indonesia. 

       Dari hasil pemeriksaan tersebut dapat dilihat dari laporan hasil pemeriksaannya jika terdapat indikasi korupsi, tindak pidana, atau kerugian negara maka kasusnya akan diserahkankepada lembaga-lembaga yang berkepentingan seperti KPK, Kepolisian dan KejaksaanTinggi. Sehingga pemerintah dapat melakukan tindak lanjut sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.


BAB III
PENUTUP 
A. Kesimpulan
      Kualitas pendidikan di Indonesia memang masih sangat rendah bila di bandingkan dengan kualitas pendidikan di negara-negara lain. Hal-hal yang menjadi penyebab utamanya yaitu efektifitas, efisiensi, dan standardisasi pendidikan yang masih kurang dioptimalkan. Sehingga pemerintah berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan mengadakan Bantuan Dana Operasiolal sekolah. Tetapi upaya yang dilakukan pemerintah bila tidak dengan pengawasan terjadi penyelewengan dana bantuan yang menyebabkan permintaan bantuan dari orang tua wali yang melebihi dana yang semestinya.Oleh sebab itu pemerintah membentuk Badan Pengawasan Keuangan yang bertugas mengawasi pengadaan dana tersebut aga digunakan sebagaimana mestinya.  
B. Saran
      Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan kesistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang. Salah satu cara yang harus di lakukan bangsa Indonesia agar tidak semakin ketinggalan dengan negara-negara lain adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih dahulu.
      Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia internasional.



II.
Penyebab Lemahnya Sistem Hukum di Indonesia
A.            Pendahuluan
Hukum merupakan peraturan-peraturan yang diciptakan oleh suatu negara atau lembaga yang berwenang dan memiliki sifat memaksa, memaksa memiliki makna bahwa diwajibkan untuk dipatuhi dan jika dilanggar maka sebagai resikonya individu yang melanggar akan mendapatkan sanksi dari negara atau pejabat yang berwenang. Dari pengertian hukum tersebut sudah ditegaskan bahwa hukum itu dibuat untuk dipatuhi dan ada sanksi bagi yang melanggarnya, namun kenyataan dilapangan ternyata hukum dibuat justru untuk dilanggar dan hanya bersifat tertulis semata. Dan hal itu terjadi karena pelaksanaan hukum di Indonesia memiliki banyak kelemahan dan kekurangan, sehingga dengan kita mempelajari dan mengkaji kekurangan, kelemahan dan permasalahan yang terjadi di negara ini, kita bisa memperbaiki apa yang kurang baik ini menjadi lebih baik.
Ada beberapa permasalahan-permasalahan yang terjadi di Negara Indonesia, permasalahan itu disebabkan oleh berbagai hal, beberapa diantaranya adalah masalah pada sistem peradilannya, perangkat hukumnya dan tidak konsistennya para penegak hukum terhadap hukum itu sendiri serta intervensi kekuasaan maupun perlindungan hukum terhadap masyarakatnya. Pelaksanaan hukum itu sendiri juga memiliki kelemahan pada Produk Hukum, Penegak Hukum dan Sanksi Hukumnya.
Makalah ini dibuat untuk membahas hal-hal yang menyebabkan hukum itu seolah tidak mampu menciptakan ketertiban hidup bermasyarakat dan seakan hanya sebagai formalitas bahkan seringkali dipandang sebelah mata oleh masyarakat karena sistemnya yang kurang baik dan sering disalahgunakan. Melalui sedikit pemaparan dalam makalah ini semoga dapat menimbulkan motivasi bagi penulis dan pembaca untuk dapat bersama-sama menegakkan supremasi hukum dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
B.            Landasan Teori
1.             Pengertian Hukum
Pengertian tentang hukum itu sulit untuk diseragamkan karena ada beberapa
pandangan, tinjauan dan kajian dari berbagai sudut pandang. Sebagian orang berpendapat bahwa hukum merupakan peraturan-peraturan yang dibuat oleh negara atau lembaga yang berwenang dan bersifat memaksa. Memaksa memiliki makna bahwa mengharuskan untuk dipatuhi dan jika tidak mematuhi akan mendapatkan sanksi dari negara atau pejabat yang berwenang.
Beberapa pendapat dari para ahli tentang pengertian hukum:
1) Grotius, dalam ”De Jure Belli ac Facis tahun 1625”“ Hukum adalah peraturan tentang moral yang menjamin keadilan”.
2) Ultrech dalam bukunya yang berjudul : ”PENGANTAR DALAM HUKUM INDONESIA”, ” Hukum adalah himpunan-himpunan peraturan-peraturan (perintah-perintah dan larangan-larangan) yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu”.
3) Van Volenhoven, dalam ”Het Adatrecht Van Nederlands Indie”. Hukum adalah suatu gejala dalam keadaan bentur dan membentur tanpa henti-hentinya dengan gejala-gejala lainnya.
2.             Tujuan dan Fungsi Hukum
Tujuan hukum secara umum adalah untuk mengatur tingkah laku manusia dalam
lingkungan masyarakat, agar terwujud keamanan, ketertiban, kedamaian dan kesejahteraan.
Tujuan hukum menurut pendapat beberapa ahli antara lain:
· Van Apeldoorn, yaitu untuk mengatur tata pergaulan hidup manusia secara damai dan adil.
· Van Kan, yaitu untuk menjaga kepentingan tiap manusia supaya kepentingan itu tidak dapat diganggu.
· Ultrecht, yaitu bertugas untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam pergaulan manusia.
· Mohtar Kusumaatmadja, yaitu terpeliharanya dan terjaminnya keteraturan (kepastian) dan ketertiban.
Fungsi hukum adalah untuk membatasi tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat, agar manusia tidak bertindak/bersikap semena-mena.
3.             Unsur-Unsur Hukum
Adapun unsur-unsur hukum yaitu:
· Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat.
· Peraturan itu dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib.
· Peraturan itu bersifat memaksa.
· Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas.
4.             Ciri-Ciri Unsur Hukum
· Adanya perintah dan/atau larangan.
· Perintah dan/atau larangan itu harus ditaati setiap orang.
5.             Ketentuan Bahwa Indonesia Negara Hukum
a. UUD 1945 pasal 1 ayat 3 (hasil amandemen) menyebutkan bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum.
b. UUD 1945 pasal 27 ayat 1: segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan serta wajib menjunjung hukum dan pemerintahan hukum itu dengan tidak ada kecualinya.
c. Indonesia adalah negara hukum yang memenuhi ciri-ciri negara hukum yaitu:
1). Diakuinya hak asasi manusia.
2). Adanya asas legalitas (semua tindakan berdasarkan peraturan/hukum yang berlaku).
3). Adanya suatu peradilan yang bebas dan tidak memihak.
6.             Arti Pentingnya Hukum Bagi Warga Negara
a.             Memberikan rasa keadilan bagi warga negara: hukum dibuat untuk menciptakankeadilan karena dengan peratuaran terdapat bukti-bukti tertulis untuk mengatur kehidupan manusia.
b.            Menjamin kepentingan hukum bagi warga negara: dengan adanya hukum kehidupan ada kepastian hukum bagi warga negara untuk bertindak/melakukan perbuatan tidak ragu-ragu.
c.             Melindungi dan mengayomi hak-hak warga negara: hukum berfungsi melindungi dan mengayomi hak-hak warga negara. Hak-hak warga negara atau manusia sebenarnya sudah ada sebelum ada peraturan tetapi tanpa ada peraturan hak itu akan dirampas oleh orang lain. Dengan peraturan diharapkan hak itu tetap ada dan terus terjaga.
C.            Pembahasan
1.             Kelemahan dan Kekurangan Pelaksanaan Hukum di Indonesia
Ada tiga faktor yang menyebabkan hukum di Indonesia itu dirasakan lemah, kurang dapat menciptakan ketertiban dan mampu menyelesaikan permasalahan masyarakat, ketiga faktor tersebut adalah sebagai berikut:
a. Produk Hukum
Sesungguhnya hukum yang diberlakukan di Indonesia sekarang ini merupakan hasil rancangan para penjajah Indonesia dahulu khususnya Belanda, pada awalnya hukum-hukum yang ia buat itu adalah diperuntukkan bagi orang Eropa dan orang Belanda itu sendiri namun karena sangat lamanya Belanda menjajah Indonesia (tiga setengah abad) dengan tiga misinya yaitu misi ekonomi, agama dan menegakkan hukum. Produk hukum Belanda memiliki kelemahan karena memang pada dasarnya hukum itu untuk orang Eropa dan sangat tidak sesuai jika diterapkan bagi orang pribumi. Produk hukum Belanda sangat banyak jumlahnya tapi secara prakteknya jika diterapkan dalam negara hukum saat ini sangat tidak tepat. Sehingga jika hukum peninggalan Belanda tersebut akan diterapkan di negara ini sangat perlu direvisi, dilengkapi dan ditambahi.
b. Aparat Penegak Hukum/Alat Penegak Hukum
Aparat penegak hukum di Indonesia terdiri dari polisi, jaksa dan hakim. Mereka memiliki lembaganya masing-masing namun memiliki jalur koordinasi yang sama. Kepolisian bertugas sebagai lembaga yang melayani kepentingan masyarakat sekaligus sebagai pengayom masyarakat tapi pada kenyataannya lembaga tersebut justru terkesan menakutkan dimata masyarakat. Hal tersebut terjadi karena citra yang dibentuk oleh para anggota kepolisian memang sangat buruk.
Tidak hanya polisi yang bermasalah , namun jaksa juga tidak lepas dari masalah-masalah yang cukup meresahkan kita. Banyak jaksa yang silau akan materi yang ditawarkan oleh tersangka atau keluarganya yang berani membayar tinggi kepada jaksa dan penyidik agar kasusnya di-peti-es-kan atau SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan). Bahkan ada banyak kasus-kasus yang dengan sengaja tidak dilimpahkan ke pengadilan.
Departemen kehakiman hingga saat ini belum mampu mengatasi praktek kecurangan oleh para hakim. Hal-hal yang sering kita dengar adalah mengenai mafia peradilan. Begitu banyak kasus yang divonis hukuman yang tidak sesuai. Hal ini tidak lain adalah karena praktek vonis tanpa dasar dan hanya sesuka hati para hakim. Hakim menjatuhkan vonis bukan berdasarkan berat ringan kasus melainkan besar kecilnya tersangka dan keluarganya berani membayarkan uang padanya melalui pengacara karena saat ini pengacara bukan lagi sebagai pendamping dan pembela melainkan sebagian pengacara kini justru cenderung berperan sebagai makelar kasus (MARKUS).
c. Sanksi/Hukuman
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) hingga saat ini belum banyak berubah sejak penjajahan Belanda sehingga hukum di Indonesia kurang mampu memberi efek jera dan menyadarkan masyarakat. Begitu banyak peraturan hukum yang dibuat oleh para penegak hukum untuk mengatur kehidupan masyarakat, tapi faktanya walaupun hukum tersebut dibuat beserta sanksinya tapi tetap saja peraturan tersebut dikarenakan pemerintah dan aparat hukum tidak sungguh-sungguh dalam menegakkannya, setelah peraturan dibuat praktek dilapangan begitu banyak pelanggaran-pelanggaran yang masih bisa ditolerir.
2.             Beberapa Permasalahan Hukum Yang Terjadi di Indonesia
Ada begitu banyak permasalahan-permasalahan hukum yang terjadi di negara ini.
Permasalahan itu disebabkan berbagai hal mulai dari sistem peradilannya, perangkat hukumnya, tidak konsistennya para aparat penegak hukum terhadap hukum itu sendiri serta intervensi kekuasaan maupun perlindungan hukum terhadap masyarakatnya. Permasalahan hukum yang paling sering dan membudaya dalam negara ini adalah ketidakkonsistenan para aparat penegak hukum terhadap hukum dan peraturan yang sah dan sudah tertulis jelas dalam undang-undang. Dapat saya contohkan dari kasus-kasus yang kecil, ketika para pejabat dinas yang berpangkat tinggi akan berkunjung atau sedang melintas jalan raya, para polisi justru mempersilahkan arak-arakan mobil pejabat itu melanggar rambu-rambu lalu lintas secara terang-terangan didepan para pengguana jalan. Dalam kasus ini mereka yang diatas sudah seharusnya memberi contoh secara langsung bagaimana peraturan yang sesungguhnya namun dalam hal ini mereka justru sebaliknya. Contoh kasus yang lebih besar dan sedang naik daun adalah kasus-kasus korupsi oleh pejabat negara yang merugikan negara bermiliyar-miliyar separti kasus Bank Bali, BLBI dan kasus korupsi proyek pemetaan dan pemotretan areal hutan oleh Bob Hasan. Kasus-kasus tersebut proses peradilannya berlangsung begitu cepat dan seperti dipermudah oleh pihak pengadilan terbukti dengan hasil vonis pengadilan yang begitu ringan bagi mereka.
Lain halnya dengan kasus-kasus kecil dan sederhana yang dialami oleh masyarakat kecil, kasus yang tidak seberapa dalam pengadilannya justru begitu rumit dan memakan waktu yang lama dibandingkan dengan kasus-kasus besar para koruptor negeri ini. Perbedaan penanganan dan vonis hukuman atas kasus-kasus tersebut oleh para penegak hukum disebabkan oleh berbagai hal seperti tingkat kekayaan, tinggi rendahnya jabatan dan sebagainya. Contohnya seperti ketika keluarga kaya raya terkena kasus maka mereka akan menyewa pengacara yang tangguh dengan harga mahal untuk dapat mempermudah dakwaan bahkan memperkecil hukuman, lalu bagaimana dengan mereka yang ekonominya kelas menengah kebahwah, adilkah semua ini bagi mereka. Kemudian jika yang tersangka kasus adalah keluarga pejabat dan orang-orang terdekatnya maka sering sekali kasus-kasus mereka begitu mudah diatasi.
Diskriminasi hukum ini benar-benar menyulitkan dan memojokkan masyarakat kecil sehingga tidaklah mengherankan jika masyarakat Indonesia tidak percaya kepada peradilan di Indonesia serta perangkat hukumnya, bahkan sebisa mungkin mereka menghindari berurusan dengan hal-hal tersebut.
D.            PENUTUP
a. Kesimpulan
Dalam pembukaan UUD 1945 menegaskan bahwa negara bertujuan melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Tujuan tersebut memiliki makna bahwa negara harus mampu menciptakan keamanan dan ketertiban kehidupan warga negaranya sehingga negara menciptaka peraturan yang wajib dipatuhi oleh warganegaranya. Peraturan tersebut sering disebut dengan norma hukum.
Hukum dibuat oleh lembaga berwenang dengan jumlah yang cukup banyak dan terbagi dalam berbagai golongan. Dengan hal tersebut diharapkan kehidupan warga negara menjadi lebih aman, tertib dan teratur. Namun pada dasarnya semua hal tersebut akan terwujud jika masyarakat bersama aparat penegak hukum beserta pemerintah mampu menegakkan supremasi hukum yang sesungguhnya di negeri ini.
DAFTAR PUSTAKA
Tim MGMP PKN Kab.Klaten. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Klaten: CV. MAHKOTA KLATEN.



Contoh Karya Tulis Ilmiah - Kaya ilmian merupakan hasil pemikiran sesorang yang di tuangkan dalam tulisan berdasarkan penelitian ilmiah yang telah di telitinya. Dikatakan karya ilmiah jika tulisan itu mengadung beberapa syarat karya ilmiah yaitu
  1. Isi dari pembahasannya tidak terlepas dari ruang lingkup pengetahuan ilmiah
  2. Dalam menusun Karya tulis Ilmiah Menggunakan pola berfikir ilmiah
  3. Dari segi tulisannya terlihat sosok tulisan ilmiah
  4. dll
Contoh karya tulis ilmiah ini saya rasa sudah lebih dari cukup mengandung beberapa sayarat karya tulis ilmiah. Dibawah ini meupakan Karya tulis ilmiah, silahkan anda baca mudah mudahan bermanfaat


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karuniaNyalah, karyailmiah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunyaAdapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Antropologi Budaya, pada semester IV, di tahun ajaran 2008, dengan judul Etos, Fokus dan UnsurKebudayaan Suku Jambi di
Indonesia. Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengenal tentang etos dan kebudayaan yang berkembang di Jambi, yang merupakan salah satu provinsi di Indonesia dan seringkali luput dari pengamatan kita sebagai masyarakat Indonesia.

Dalam penyelesaian karya ilmiah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Karena itu, sudah sepantasnya jika kami mengucapkan terima kasih kepada:
  1. Bpk. Djaya, yang tidak lelah dan bosan untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada kami setiap saat.
  2. Orang Tua dan keluarga kami tercinta yang banyak memberikan motivasi dan dorongan serta bantuan, baik secara moral maupun spiritual.
  3. Narasumber terpecaya dalam penelitian ini yang sudah banyak membantu, Keluraga besar Juliana Tanjung atas kesediannya memberikan waktu untuk melakukan pengamatan, Fraida, Novi dan Yanuar atas wawancaranya, serta semua pihak yang ikut membantu dalam pencarian data dan informasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, cetak maupun elektronik, yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Terima kasih atas semuanya.

Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Harapan kami, semoga karya ilmiah yang sederhana ini, dapat memberi kesadaran tersendiri bagi generasi muda bahwa kita juga harus mengetahui adat dan kebudayaan dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia, karena kita adalah bagian dari keluarga besar bangsa Indonesia tercinta.
Tim Penyusun
ABSTRAK

Karya ilmiah yang berjudul Etos, Fokus dan Unsur Kebudayaan Suku Jambi di Indonesia ini membahas keseluruhan tentang kebudayaan Jambi, yang terkadang sering luput dari pandangan kita sebagai Warga Negara Indonesia. Bagaimana perkembangannya dari tahun ke tahun apakah mengalami perbedaan secara adat karena perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ataukah tetap berjalan seperti dahulu (mulai terbentuknya). Contoh Karya Tulis Ilmiah

Tujuan pemulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberitahukan kepada orang banyak tentang etos, fokus dan kebudayaan dari suku Jambi, agar mereka semua dapat mengetahui keberagaman kebudayaan dari setiap suku-suku di Indonesia secara luas dan menyeluruh, termasuk salah satunya adalah suku Jambi.

Metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah dengan melakukan Studi Pustaka. Kami mencari bahan-bahan tentang kebudayaan Jambi lewat Internet, juga melalui buku-buku ensiklopedia tentang kebudayaan dan keanekaragaman suku di Indonesia. Tidak hanya itu, untuk memperkuat penelitian ini, kami juga melakukan pengamatan secara langsung dengan salah satu keluarga Jambi di Jakarta selama dua hari. Dengan ikut tinggal bersama-sama mereka dan mengamati tingkah laku mereka. Kami juga melakukan wawancara, baik secara langsung kepada warga jambi yang tinggal di Jakarta maupun secara tidak lagsung seperti wawancara melalui telepon, email, dan chatting lewat internet kepada warga Asli Jambi yang tinggal di Jambi.

Berdasarkan hasil penelitian, kami mengetahui bahwa kebudayaan suku Jambi di Indonesia sendiri ternyata masih berbau adat leluhur yang kental dengan nilai dan norma-norma istiadat seadri dulu. Ini terus berlangsung sampai sekarang. Tetapi kerap dengan perubahan dan kemajuan teknologi, Jambi juga ikut diramaikan dengan warga pendatang, khususnya dari cina, Sehingga unsur-unsur kebudayaan Jambi terkadang berbaur dengan adat kebudayaan Cina.
BAB 1
PENDAHULUAN
Contoh Karya Tulis Ilmiah

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah yang terbentang di sekitarnya. Ini menyebabkan keanekaragaman suku, adat istiadat dan kebudayaan dari setiap suku di setiap wilayahnya. Hal ini sungguh sangat menakjubakan karena biarpun Indonesia memiliki banyak wilayah, yang berbeda suku bangsanya, tetapi kita semua dapat hidup rukun satu sama lainnya.

Namun, sungguh sangat disayangkan apabila para generasi penerus bangsa tidak mengtehaui tentang kebudayaan dari setiap suku yang ada. Kebanyakan dari mereka hanya mengetahui dan cukup mengerti tentang kebudayaan dari salah satu suku yang ada di Indonesia, itu juga karena pembahasan yang sering dibahas selalu mengambil contoh dari suku yang itu-itu saja.

Jambi adalah salah satu suku di Indonesia yang terletak di kepulauan Sumatra. Banyak yang tidak mengetahui bahwa Jambi juga mempunyai banyak hal-hal menarik yang dapat dijadikan ”berita utama”, tetapi amat disayangkan bahwa yang sering sekali di ekplorasi adalah wilayah-wilayah tetangganya; seperti Sumatra Barat (Padang) dan Sumatra Utara (Batak). Untuk itu, kami disini ingin menyajikan liputan yang tidak kalah menarik, yang berasal dari suku Jambi.
B. Identifikasi Masalah

Melihat semua hal yang melatarbelakangi Kebudayaan Jambi maka, kami menarik beberapa masalah dengan berdasarkan kepada :
  1. Kurangya perhatian dari masyarakat kebanyakan pada kebudayaan Jambi. Sehingga kurangya pengetahuan masyarakat tentang Suku Jambi.
  2. Tidak meratanya bahan pembelajaran tentang suku Jambi yang dijadikan contoh oleh para pengajar.

C. Pembatasan Masalah
Karena cangkupan kebudayaan yang begitu luas dan meliputi berbagai aspek kehidupan, maka kami hanya membataskan penelitian hanya dari segi Tujuh Unsur Kebudayaan dan Etos Kebudayaan dari Suku Jambi. Serta perkembangnnya sampai dengan sekarag ini.
D. Perumusan Masalah
Atas dasar penentuan latar belakang dan identiikasi masalah diatas, maka kami dapat mengambil perumusan masalah sebagai berikut:
”Bagaimana Etos dan Unsur Kebudayaan Jambi serta Perkembangannya sekarang ini?”
E.Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah sebagai informasi bagi masyarakat Indonesia termasuk didalamnya adalah pengajar dan pelajar agar lebih memahami tentang Etos, Fokus dan Unsur Kebudayaan Suku Jambi di Indonesia.
F. Tujuan Penulisan

Penelitian ini dilakukan untuk dapat memenuhi tujuan-tujuan yang dapat bermanfaat bagi para remaja dalam pemahaman tentang Etos, Fokus dan Unsur Kebudayaan Suku Jambi di Indonesia. Secara terperinci tujuan dari penelitian ini adalah:
  1. Mengetahui sampai sejauh mana pengetahuan masyarakat tentang kebudayaan Jambi
  2. Mengetahui sampai sejauh mana perkembangan kebudayaan Jambi.

G. Metode Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang di perlukan, penulis mempergunakan metode observasi atau teknik pengamatan langsung, teknik wawancara, dan teknik studi kepustakaan atau studi pustaka. Tidak hanya itu, kami juga mencari bahan dan sumber-sumber dari media masa elektronik yang berjangkauan internasional yaitu, Internet.

H. Hipotesis
Penelitian ini dilakukan berangkat dari keyakinan penulis setelah cukup melakukan pengenalan secara meluas terhadap masalah yang diangkat. Adapun keyakinan atau hipotesis tersebut adalah “Kurangya pemahaman masyarakat terhadan suku-suku di Indonesia yang sering luput dari perhatian mereka” Hal ini, menjadi salah satu faktor yang paling dominan untuk dapat dikatakan sebagai “penyebab”.

I. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Jakarta dalam jangka waktu satu bulan. Dimulai dari pengumpulan data, kegiatan lapangan hingga penulisan hasil akhir penelitian.
J. Sistematika Penulisan

Pada karya ilmiah ini, akan dijelaskan hasil penelitian dimulai dengan bab pendahuluan. Bab ini meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, kegunaan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, hipotesis, waktu dan lokasi penelitian, sampai terahir kepada sistematika penelitian. Dilanjutkan dengan bab ke dua yang berisi tentang kerangka teoritis yang terdiri dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa tokoh ahli.

Bab berikutnya, kami membahas secara keseluruhan tentang masalah yang diangkat, yaitu tentang Etos, Fokus dan Kebudayan Suku jambi di Indonesia. Termasuk didalamnya biodata dari para narasumber kami.
Bab keempat merupakan bab penutup dalam karya ilmiah ini. Pada bagian ini, penulis menyimpulkan uraian yang sebelumnya sudah disampaikan, dan memberi saran mengenai apa yang baiknya kita lakukan agar tetap memahami kebudayaan dari setiap suku bangsa di indonseia.


BAB II
KERANGKA TEORITIS
Contoh Karya Tulis Ilmiah

A. Definisi Kebudayaan

1. Definisi Etimologis
Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi dan akal). Sedangkan, dalam bahasa Inggris, kebudayaan berarti culture yang berasal dari bahasa Latin colere yang artinya mengolah atau mengerjakan tanah atau bertani.
2. Definisi Konseptual
Edward B. Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terdapat pengetahuan, kepercayaanm kesenian, moral, hokum, adapt istiadat, dan kemampuan lainnya yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Selo Soemardjan dan Soelarman Soemadi
Kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta manusia.

Ralph Linton
Kebudayaaan adalah keseluruhan pengetahuan, sikap, dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu.

Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tingkah laku, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar.
3. Definisi Operasional
Kebudayaan adalah sekumpulan adat, tradisi, nilai, norma, dan tata cara hidup yang dijalankan oleh suatu kelompok masyarakat dan diwariskan dari generasi ke generasi. Misalnya adapt dari orang tua ke anak-anaknya; setiap hari sabtu minggu adalah hari untuk keluarga berkumpul. Tiddak ada kegiatan yang tidak dilakukan bersama-sama. Pergi, makan, dan lain-lain dilakuan bersama-sama.
B. Definisi Masyarakat

1. Definisi Etimologis

Masyarakat sebagai terjemahan dari istilah society (dalam bahasa Inggris) yang berasal dari bahasa Latin, yaitu societas yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya memiliki perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan.
2. Definisi Konseptual
Emile Durkheim
Masyarakat adalah suatu kenyataan obyektif individu-individu yang merupakan anggota-anggotanya.

Max Weber
Masyarakat adalah suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai dominan dalam warganya.

Karl Marx
Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita ketegangan organisasi ataupun perkembangan adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terpecah secara ekonomis.

Conrad Kottack
Masyarakat adalah hidup yang terorganisir di dalam kelompok.

Carol and Melvin Ember
Masyarakat adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu, bicara dalam bahasa yang sama yang tidak secara umum dimengerti oleh orang-orang di sekitarnya.

3. Definisi Operasional
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang hidup dalam suatu lingkungan yang sama dengan cukup lama, mandiri, memiliki kebudayaan yang sama dan turut serta memiliki kegiatan dalam lingkungan tersebut
C. Definisi Sosiologi

1. Definisi Etimologis

Menurut Auguste Comte, istilah sosiologi berasal dari kata socius dan logos. Socius merupakan bahasa Latin yang berarti kawan atau teman. Sedangkan, logos merupakan bahasa Yunani yang berarti kata atau berbicara. Jadi, sosiologi memiliki arti berbicara mengenai masyarakat.
2. Definisi Konseptual
William Kornblum
Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi.

Paul B. Horton
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaah pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.

Selo Soemardjan dan Soelarman Soemadi
Sosiologi adalah ilmu kenasyarakatan yang mempelajari struktur social, proses social termasuk perubahan social.

Pitirim Sorokin
Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari:
  1. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial, misalnya gejala ekonomi, agama, keluarga, dan moral.
  2. Hubungan dan pengaruh timbale balik antara gejala sosial dan gejala non-sosial, misalnya gejala geografis dan biologis.
  3. Ciri-ciri umum semua jenis gelaja sosial yang lainnya

3. Definisi Operasional
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang hidup dalam suatu lingkungan yang sama dengan cukup lama, mandiri, memiliki kebudayaan yang sama dan turut serta memiliki kegiatan dalam lingkungan tersebut

BAB III
PEMBAHASAN
Contoh Karya Tulis Ilmiah

A. Unsur Kebudayaan

1. Sistem Agama

Sebagian besar masyarakat Jambi memeluk agama Islam, yang kemudian disusul dengan agama Budha dan Kristen protestan. Mungkin ini juga karena dipengaruhi oleh warga pendatang yang datang ke Jambi yang kebanyakan berasal dari keturunan Cina atau TiongHua. Dalam tabel dibawah ini, dapat kita lihat persentase agama yang dianut masyarakat Jambi.


2. Sistem Bahasa

Bahasa Jambi adalah salah satu anak cabang bahasa Austronesia yang digunakan khususnya di wilayah Jambi bagian selatan, Provinsi Riau.

Ada dua kontroversi mengenai bahasa Jambi dengan Melayu. Sebagian pakar bahasa menganggap ini sebagai dialek melayu karena banyaknya kesamaan kosakata dan bentuk tuturan didalamnya. Sedangkan yang lain justru beranggapan, bahasa ini merupakan bahasa mandiri yang berbeda dengan Melayu.

Orang Jambi senang menggunakan kata-kata arif serta pepatah-pepatah. Kata-kata kiasan umumnya berpedoman pada alam sekitarnya. Ketinggian martabat seseorang juga dapat ditandai dengan kemahirannya menggunakan kata-kata arif dan kiasan. Mereka tidak mengenal adanya perbedaan bahasa yang menunjukkan stratifikasi sosial dalam masyarakat.

Bila didengarkan dengan seksama, maka bahasa Jambi terdengar hampir serupa dengan bahasa Padang, yang selalu diakhiri dengan kata ”o”. Hal ini mungkin dikarenakan suku Jambi dan suku Padang terletak dalam satu pulau yang sama yaitu, Kepulauan Sumatra.

3. Sistem Kekerabatan Bilateral
4. Sistem Mata Pencaharian

Mata pencaharian masyarakat Jambi adalah bertani, berladang dan melaut Di Jambi sendiri kebanyakan daerahnya adalah berupa hutan. Sehingga mata pencaharian mereka didominasi oleh para petani biasanya pula mereka yang bertani berasal dari pedesaan. Dalam hal bertani, sama seperti kota-kota lainnya yang terletak di daratan rendah, adalah bertanam padi pada lahan kosong.

Sedangkan dalam hal melaut, mencari ikan di sungai merupakan mata pencaharian tambahan, begitu juga mencari dalam hal mencari hasil hutan. Usaha-usaha tambahan ini biasanya dilakukan sambil menunggu panen atau menunggu musim tanam berikutnya.

Karena di Jambi sendiri juga dihuni oleh masyarakat keturunan TiongHua, maka di zaman sekarang ini banyak pula warga masyarakat kaeturunan Cina di Jambi yang mencari pendapatan melalui proses berdagang. Ada yang berdagang mas, berdagang sembako dan adapula yang berdagang bahan-bahan material.

5. Sistem Pengetahuan
Jambi memiliki adat istiadat yang berdasarkan hukum islam sehingga secara garis besar segala pengetahuan dasar budaya Jambi bersumber pada ajaran Al-Quran. Sistem pengetahuan mereka juga dipengaruhi oleh kepercayaan tradisional. Pengetahuan dasar ini mereka terapkan pada segala aspek kehidupan, termasuk kehidupan pertanian dan pengobatan.

Pengetahuan tentang pertanian mereka terapkan terhadap alam, terutama yang berkaitan dengan musim.

Masyarakat Jambi terutama merka yang tinggal di pedalaman juga memakai obat-obat tradisional dalam proses penyembuhan orang sakit. Mereka menggunakan beberapa jenis tumbuhan alam dan minyak alami untuk dijadikan ramuan obat, misalnya ramuan obat untuk menyembuhkan penyakit demam yang berupa daun sitawar, sedingin, kumapai. Cekun, kunyit polai, dan jerangau. Di samping itu, juga digunakan berbagai jenis jeruk, akar kayu, bunga-bungaan, kepala muda, pinang, dll. Untuk bahan penangkal atau jimat kadang mereka menggunakan sisa-sisa besi dan benang warna. Benda-benda ini baru dapat dijadikan obat dan berkhasiat setelah dimantrai dukun. Hal ini dilakukan karena pengaruh dari kepercayaan tradisional. Mereka percaya bahwa penyakit disebabkan oleh roh jahat atau setan yang merasuk dalam tubuh. Cara penyembuhannya adalah dengan mengusir roh tersebut yangbiasa dilakukan oleh dukun. Sambil mengobati orang yang sakit itu, ia melakukan doa ritual. Biasanya ia membakar kemenyan sambil mengucapkan jampi-jampi. Beberapa doa penyembuhan lainnya digunakan bahasa Arab dan kadang-kadang ayat Al-Quran.

Bahkan, peristiwa melahirkan pun dapat ditangani dengan pengetahuan tradisional yang mereka miliki. Perempuan yang siap untuk melahirkan anak diberi minuman tradisional untuk memudahkan proses melahirkan. Sebetulnya, perempuan yang akan melahirkan ditolong oleh 2 orang. Seorang yang mendorong anak dari kandungan dan seorang yang menerima anak pada saat keluar dari kandungan. Walaupun demikian, aturan medis modern menolak melahirkan anak seperti yang digambarkan diatas, tetapi kelihatannya orang Jambi yang tinggal di pedalaman sudah cukup lama menggunakan metode ini, tidak membahayakan kesehatan si perempuan atau si anak.


Jenis Tumbuhan Yang Bermanfaat Bagi Orang Rimba
  1. Tubo ubi √ Umbi
  2. Duku √ Buah
  3. Durian √ Buah
  4. Manggis √ Buah
  5. Aren √ Buah
  6. Petai √ Buah
  7. Bayih √ Batang
  8. Manau √ Batang
  9. Rotan sabut √ Batang
  10. Rotan tebu-tebu √ Batang
  11. Rotan gelang √ Batang
  12. Rotan balam √ Batang
  13. Bedaro putuh √ Akar
  14. Selasih √ Akar
  15. Sirih hutan √ daun
  16. Ketepeng √ Daun
  17. K. Sakit pinggang √ Kulit
  18. Pisang-pisang √ Batang
  19. Keduduk √ Buah
  20. Kayu pengasih √ Batang

Contoh Karya Tulis Ilmiah
2. Jenis (Species) Tumbuhan Obat-Obatan Yang Dimanfaatkan Orang Rimbo Sungai Keruh Dan Sungai Serdang
  1. Bedaro Putih Euracum Equesitifilia - Jarang
  2. Kayu Bengkak Belum Terindentifikasi - Jarang
  3. Kayu Obat Kepala Belum Terindentifikasi - Jarang
(Sumber: Hasil Penelitian Kerinci Seblat Integrated Conservation and Development Project
Kerjasama Pusat Penelitian IAIN Sulthan Thaha Syaufuddin Jambi Tahun 1999)



6. Sistem Teknologi (Peralatan dan perlengkapan hidup)

A. Busana Tradisional Melayu Jambi

Suku Melayu Jambi adalah sebutan bagi orang-orang Melayu yang mendiami daerah sepanjang sungai Batang Hari, propinsi Jambi.

Dalam berbusana kaum wanita sehari-hari pada awalnya hanya dikenal dengan kain dan baju tanpa lengan.
Sedangkan kaum prianya mengenakan celana setengah ruas yang melebar pada bagian betisnya dan umumnya berwarna hitam, sehingga lebih leluasa geraknya dalam melakukan kegiatan seharihari. Pakaian untuk pria ini dilengkapi dengan kopiah sebagai penutup kepala.

Pada perkembangan berikutnya dikenal adanya pakaian adat. Pakaian adat ini lebih mewah daripada pakaian sehari-hari yang dihiasi dengan sulaman benang emas dan pemakaian perhiasan sebagai pelengkapnya.



B. Pakaian Adat Pria

Laki-laki suku Melayu Jambi dalam berpakaian adat mengenakan lacak di kepalanya.Lacak ini terbuat dari: kain beludru warna merah yang diberi kertas tebal di dalammnya agar menjadikannya keras. Tutup kepala ini memiliki dua bagian yang menjulang tinggi, dengan julangan yang lebih tinggi pada bagian depannya.

Sebagai hiasan terdapat lukisan flora dari daun, tangkai clan bunga yang akan mekar. Bagian pinggir sebelah kanan diberi lukisan tali runci, yang diimbangi oleh penempatan bungo runci di sebelah kiri. Bungo runci ini berwarna putih dirangkai dengan benang, dapat berupa bunga asli atau tiruannya. Bajunya disebut baju kurung tanggung berlengan panjang. Disebut tanggung karena panjangnya hanya sedikit di bawah siku tidak sampai ke pergelangan tangan.

Hal ini mengandung makna seseorang harus tangkas clan cekatan dalam mengerjakan sesuatu pekerjaan. Bahannya terbuat dari beludru warna merah diberi sulaman benang emas. Bagian tengahnya terdapat motif kembang bertabur atau kembang tagapo dan kembang melati, sedang bagian pinggirnya bermotifkan kembang berangkai atau pucuk rebung. Penutup bagian bawah disebut cangge (celana).

Bahannya masih dari beludru yang dilengkapi dengan tali sebagai ikat pinggang. Sudah menjadi kebiasaan di daerah Jambi mengenakan kain sarung songket yang dililitkan di pinggul. Tutup dadanya disebut teratai dada, karena bentuknya seperti bunga teratai dipasang melingkar leher sehingga menyerupai kerah. Kedua tangan dihiasi gelang kilat bahu terbuat dari logam celupan berlukiskan naga kuning.

Lukisan naga ini mengandung makna bila seseorang telah diberi kekuasaan janganlah diganggu. Dikenakan pula selempang yang menyilang badan terbuat dari songket warna merah keungu-unguan sebagai pasangan kain sarung dengan motif bunga berangkai clan beranting. Bagian pinggangnya dihiasi dengan selendang tipis warna merah jambu yang pada ujung ujungnya diberi umbai-umbai warna kuning.

Untuk memperkuat bagian pinggang ini digunakan pending berupa rantai dengan sabuk sebagai kepala terbuat dari logam. Kelengkapan lainnya adalah keris clan selop. Biasanya diselipkan di perut menyerong ke kanan melambangkan kebesaran sekaligus untuk berjaga-jaga. Sedangkan selop atau alas kaki yang berbentuk setengah sepatu berfungsi untuk melindungi kaki saat berjaalan.


C. Pakaian Adat Wanita

Busana untuk perempuan terdiri dari kain sarung songket clan selendang songket warna merah. Bajunya disebut baju kurung tanggung bersulam benang emas dengan motif hiasan bunga melati, kembang tagapo, dan pucuk rebung.

Tutup kepalanya disebut pesangkon yang terbuat dari kain beludru merah dengan bagian dalam diberi kertas karton agar keras.

Ada juga yang menyebut duri pandan karena pada bagian depan tutup kepala ini diberi hiasan dari logam berwarna kuning berbentuk duri pandan. Untuk lebih memperindah diberi sulaman emas dengan motif bunga melati pecah.

Kelengkapan busana perempuan lebih banyak dibandingkan dengan yang dikenakan oleh pria. Pada perempuan dikenakan anting-anting atau antan dengan motif kupu-kupu atau gelang banjar. Kalungnya terdiri dari tiga jenis, yaitu kalung tapak, kalung jayo atau kalung bertingkat dan kalung rantai sembilan. Pada jari-jarinya terpasang cincin pacat kenyang dan cincin kijang atau capung.

Jumlah gelang yang dipakai pun lebih banyak meliputi gelang kilat bahu masing-masing lengan dua buah. Masih ditambah dengan gelang kano, gelang ceper dan gelang buku beban. Kesemuanya di pasang di lengan. Khusus untuk gelang buku beban bahannya berasal dari permata putih. Sementara untuk kaki dikenakan gelang nago betapo dan gelang ular melingkar. Disebut demikian karena bentuknya yang menyerupai naga dalam dongeng sedang tidur clan ular yang melingkar membentuk bulatan.

Sedangkan unsur-unsur kelengkapan yang lain seperti teratai dada (tutup dada), pending dan sabuk (ikat pinggang), selendang, dan selop hampir sama dengan yang dikenakan pria. Bedanya bentuk motif yang lebih besar pada teratai dada dan pending.

Contoh Karya Tulis Ilmiah
D. Pakaian Baselang

Acara pada adat suku jambi dibedakan menjadi dua, kecil dan besar. Pembedaan ini mempengaruhi pada variasi pakaian yang dikenakan, khususnya yang dikenakan para gadis. Jika acaranya kecil maka pakaian yang dikenakan berfungsi ganda sebagai pakaian upacara maupun bekerja.

Kelengkapannya dengan sarung warna merah yang dipakai sedikit di bawah lutut (tanggung) dan baju kurung berlengan tanggung yang letaknya di luar kain, -selendang warna merah dililitkan di kepala serta membawa perlengkapan lain seperti ani-ani clan kiding (tempat padi).

Pada acara besar pakaian dibedakan untuk upacara dan bekerja. Dalam rangkaian upacara tersebut terdapat hiburan sehingga pakaian yang dikenakan pun lebih bagus.

Selendang songket yang dikenakan sebagai penutup kepala diberi sulaman benang emas dan umbai-umbai di ujungnya.


7. Sistem Kesenian

Provinsi Jambi sangat kaya akan kerajinan daerah, salah satu bentuk kerajinan daerahnya adalah anyaman yang berkembang dalam bentuk aneka ragam. Kerajinan anyaman di buat dari daun pandan, daun rasau, rumput laut, batang rumput resam, rotan, daun kelapa, daun nipah, dan daun rumbia. Hasil anyaman ini bermacam–macam, mulai dari bakul, sumpit, ambung, katang–katang, tikar, kajang, atap, ketupat, tudung saji, tudung kepala dan alat penangkap ikan yang disebut Sempirai, Pangilo, lukah dan sebagainya. Kerajinan lainnya adalah hasil tenun yang sangat terkenal, yaitu tenunan dan batik motif flora.

Salah satu kesenian yang cukup populer adalah seni Randai. Seni Randai merupakan perpaduan antara Kaba, lagu, tari, dan sandiwara. Selain Randai, seni yang cukup terkemuka adalah Rarak Godang, Kayat, Zikir, dan Kaba. Sedangkan alat musik yang digunakan adalah calempong, ogung gong, dan gendang. Seni sastra yang berkembang antara lain pantun, pepatah, dan Kayat.

Untuk memperkuat dan memelihara adat istiadat yang ada pada masyarakat Jambi, ada berbagai kegiatan kesenian dan sosial budaya kerap di lakukan, antara lain:
  • Tradisi Berdah (dilaksanakan saat terjadi bencana dengan tujuan menolak bencana)
  • Kenduri Seko (bertujuan untuk membersihkan pusaka dalam bentuk keris, tombak, Al Kitab dalam bentuk Ranji–ranji Kuno)
  • Mandi Safar (dilaksanakan pada hari Rabu di akhir bulan Safar bertujuan untuk menolak bala)
  • Mandi Belimau Gedang (dilaksanakan menjelang Ramadhan dengan tujuan menyucikan dan mengharumkan diri)
  • Ziarah Kubur (dilaksanakan menjelang Ramadhan dengan tujuan mendoakan arwah leluhur)

Ada berbagai macam jenis tari-tarian, antara lain:
  1. Tari Sumbe (Tarian persembahan untuk para dewa)
  2. Tari Rangguk (Tarian anak pesta rakyat)
  3. Tari Musik Mumkin (Tari untuk permainan musik orang buta)
  4. Tari Lesung Gilo (Tari untuk permainan lesung diiringi mantra-mantra)
  5. Tari Bakisa (Tarian menumbuk padi)
  6. Tari Asik (Tarian untuk mengusir bala penyakit)
  7. Tari JapinTari HadrahTari RanggukTari Aek Sakotak.

Contoh:

Peralatan Tari Rangguk ( tarian tradisional dari Jambi )


1. Rebana

Berbagai ukuran. Jumlahnya bergantung jumlah pemain (biasanya 5—10 orang). Dalam suatu pertunjukkan mereka duduk melingkar, menabuh rebana, berpantun dan mengangguk-anggukan kepala.


2. Rangguk

Pada mulanya rangguk hanya dilakukan oleh kaum laki-laki. Biasanya di sore hari dan bertempat di beranda rumah (setelah seharian bekerja di sawah atau kebun). Tujuannya adalah sebagai pelepas lelah dan sekaligus hiburan. Kaum perempuan tidak diperkenankan untuk melakukan tarian ini (tabu). Selaras dengan perkembangan zaman, fungsi rangguk juga mengalami perubahan. Jika pada mulanya hanya sekedar sebagai hiburan, maka kini menjadi sebuah tarian khusus untuk upacara penyambutan tamu. Para pemainnya pun juga tidak lagi duduk secara melingkar, tetapi berdiri (berbaris) sambil mengangguk-anggukkan kepala kepada setiap tamu yang datang, melantunkan berbagai macam pantun selamat datang, dan mengiring tamu sampai ke tempat yang telah ditentukan (depan pintu balai desa).

Kesenian dari jambi sendiri yangpaling dikenal oleh masyarakat luas adalah Batik Jambi yang paling terkenal di daerah Sumatra. Tapi juga sering di ekspor keluar negeri bahkan cukup terkenal pula di Indonesia.


B.Etos Kebudayaan

Etos kebudayaan adalah suatu kebudayaan yang seringkali memancarkan suatu watak yang khas tertentu yang tampak dari luar, seperti yang tampak oleh orang dari kebudayaan lain. Watak khas tersebut seruingkali terlihat dari gaya tingkah laku, kegemaran, dan berbagai benda budaya hasil karya masyarakat tersebut. Di Jambi sendiri etos kebudayaanya hampir serupa dengan suku-suku lain yang tinggal di Pulau Sumatra, bisa kita lihat dari etos kebudayaan suku Batak, yaitu cenderung keras, berbahasa kasar (kencang), dan berparas sangar. Tapi terkadang ada juga yang mirip dengan etos dari suku padang yaitu, raut wajahnya angkuh, dan tidak ramah, dan suka perhitungan (pelit).

Contoh Karya Tulis Ilmiah
C.Fokus Kebudayaan

Fokus kebudayaan adalah suatu unsur kebudayaan atau beberapa pranata tertentu yang merupakan unsur pokok dalam kebudayaan mereka sehingga unsur itu disukai oleh sebagian besar warga masyarakatnya dan dengan demikian mendominasi banyak aktivitas dalam kehidupan masyarakat tersebut. Fokus kebudayaan jambi adalah dapat dilihat dari segi sistem mata pencahariannya yaitu kebanyakan, bahkan hampir semua masyarakatnya hidup sebagai petani.
D. Biodata Narasumber

Nama              : Juliana Tanjung
Jenis Kelamin : Female
Usia               : 23 Tahun
Agama           : Budhha
Status             : Mahasiswi & karyawati
Suku Bangsa   : Jambi - Chinese
Anak ke          : Tiga
Dari                : Lima Bersaudara
Pendidikan : Trisakti University
Accounting, S1
Profesi : Karyawati
Jabatan : Accounting Staff
Lama bekerja : 1 Tahun


Nama : Farida
Jenis Kelamin : Female
Usia : 27 Tahun
Agama : Islam
Status : Menikah
Suku Bangsa : Jambi - Asli
Anak ke : Pertama
Dari : Dua Bersaudara
Pendidikan : Jambi University, S1
Informatika Teknologi,
Profesi : Karyawati
Jabatan : Head Of I.T
Lama Bekerja : 3 Tahun


Nama : Novi Permata Sari
Jenis Kelamin : Female
Usia : 20 Tahun
Agama : Budhha
Status : Mahasiswi
Suku Bangsa : Jambi - Chinese
Anak ke : Tiga
Dari : Tiga Bersaudara
Pendidikan : STIKOM LSPR
Public Relations
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarat: Rineka Cipta.
Chodwich, bruce A., dkk. 1991. Terjemahan Dr. sulistia M.L., dkk. Metode Penelitian Ilmu Pengetahuan. IKIP Semarang Press.
Rahmat, Jalahudin. 1984. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Karya
Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3S
Patmono, S.K. 1996. Teknik Jurnalistik Tuntunan Praktis untuk Menjadi Wartawan. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.

Sumber Lain:
http://www.tamanmini.com/anjungan/jambi/daerah
http://www.tekkomdik-sumbar.org/sjh_pdd_sumbar_pendh.html

Hasil wawancara langsung dari:
Juliana Tanjung
Novi Permata Sari
Farida

Bagaimana ? apakah contoh karya tulis ilmiah ang anda cari, sudah ketemu atau belum ? mmaaf jika ada kekuarangan dalam karya ilmiah ini, jika kurang silahkan anda diskusikan di kolom komentar, Oh ya Adapun tempat saya menemukan contoh karya tulis imiah ini yaitu
disini



CHAPTER 1
INTRODUCTION

1.1 Background of the study
The word “translation” is derived from the verb “translate”, which is on Oxford Learners Dictionary means changing something that is written or spoken into another language. From that verb, translation as noun can be stated as a process or a result of changing that is written or spoken into another language.
Translating is the act to translate a form of a language into another language. Translating also means changing a written or spoken source language to the target or receptor language, for example from English to Indonesian, Japanese to Korean, French to English, etc. In translating a language to another one, we cannot only translate word by word, we just can do it if the source language is a single word but we must be careful to the word choice anyway. Sometimes a single word has more than one meaning. We should know what the word intends. And , of course, in a phrase, sentence, paragraph, and a text which contain many words, we have to be more and more careful in translating them. We cannot only use a bilingual dictionary to help  us but a kind of idiomatic bilingual dictionary is sometimes needed as well. We must pay special attention to the word choice. We must choose the right word to change it into the right one.
The writer choose the title “An error analysis in translating noun phrases of the first year students in SMA Negeri 2 Muara Badak in the 2011/2012 academic year” based on a reason. Translating something from a source language into a target language is not easy because in translating there are still some students think the notion that translation involves merely replacing words in one language with words in another is probably the most common one held by them. Particularly in translating noun phrase.
Indonesian English
Dia adalah seorang gadis cantik (NP) She is a girl beautiful
From the example above as we can see that the translation from Indonesian to English is completely incorrect because there are some rules regarding The structure of English Noun phrases are not used.
So by this study the writer wants to investigate about error in structure of English noun phrases in translating noun phrases of the first year students of SMAN 2 Muara Badak in the 2011/2012 academic year.
1.2 Problems of study
Based on the background above the writer formulates problems of study as in the following :
1.      What are the types of errors found in translating Noun Phrases of the first year students of SMAN 2 Muara badak in the 2011/2012 academic year ?
2.      Which types of errors is frequently found in translating Noun phrases of the first year students of SMAN 2 Muara badak in the 2011/2012 academic year ?
1.3 Purposes of the study
In accordance with the problems formulated sbove, the writer was conducted to find out the following facts
1. To find out what are the types of errors found in translating Noun Phrases of the first year students of SMAN 2 Muara badak in the 2011/2012 academic year ?
2.To find out which types of errors is frequently found in translating Noun phrases of the first year students of SMAN 2 Muara badak in the 2011/2012 academic year
1.4 Significance of study
This study is expected to give significance for three aspects. First, In translation learning. This study is about analyzing translation from Indonesian to English of the first year students in SMA Negeri 2 Muara Badak. The writer hopes from this study will give us reference about type of errors in translating noun phrases made by  the students so in the future we shall know that we must give more concern about it in teaching English. Second, this study will be a reflection of the capability of students of senior high school in translating noun phrase. The last, this study is expected can be useful to the next researcher who wants to study about noun phrase.
1.5 Scope and Limitation of the study
The scope and limitation of the study are as follow:
1.This study focuses on error in structure of English noun phrases when translating noun phrases in Indonesian to English of the first year students in SMA Negeri 2 Muara Badak.
2.This research was held in SMA Negeri 2 Muara Badak, especially for the first year students in 2011/2012 academic year.
3.The errors in structure of English noun phrases were analyzed in students’ translation work.
1.6 The definition of key terms
The following definitions of key terms will be employed in this study.
1.  Structure here refers to the strucrute items of English noun phrase. English noun phrase devided into two parts, they are basic noun phrases and complex noun phrases. Basic noun phrase consist of basic noun phrases with pronoun, and also basic noun phrases with determiners. While, complex noun phrases consist of pre-modification and post modification.
2. Error is the situation of being wrong in opinion, believe. feeling, and something incorrectly done through careless and ignorance. Error in this study is violations in translating noun phrase of the first year students of SMA N 2 Muara Badak.
3. Analysis is an investigation of the component parts of a whole, relations, and cause effect in making up the whole, the way to determine the conclusion was based on sets of observasion. In this study analysis was the activity of reseascher in investigating the error in translating noun phrase.
4. Error analysis is an investigation to find out the errors in structure of English noun phrases which made by students in translating noun phrases.
5. Types of errors here refers to the errors of each items in structure of English noun phrases which made by students. Those errors  include error in using pronoun, error in using determiner, error in pre-modification, and error in post-modification.
6. Translation is the process to change a language from one to another and the result must have same meaning from the original one.
7. Noun is  a word or a group of words used as the name of a class of people, places, or things, or of a specific person, place, or thing.
8. Phrase is a group of words that functions as a single unit in the syntax of a sentence, but there is no subject and verb.
9. Noun phrase is a phrase whose head is a noun or pronoun.